QALA-E-KAZI, Afghanistan – Mujahidin Taliban akhirnya Rabu malam (29/8/2007) membebaskan 12 daripada 19 tawanan warga Korea Selatan yang berada di dalam tahanannya.
Tawanan itu diserahkan kepada petugas Palang Merah Internasional (ICRC) di lokasi berasingan di kota Ghazni.
Kumpulan pertama tiga wanita diserahkan di desa ini, disusul dengan empat wanita dan seorang lelaki yang dibebaskan di padang pasir dekat Shah Baz, menurut saksi.
“Saya mengesahkan kami telah menerima lima tawanan lagi,” kata wakil Komite Palang Merah Internasional (ICRC), Craig Muller beberapa jam setelah pembebasan tiga tawanan wanita.
Dalam perkembangan terbaru, empat lagi tawanan juga telah dibebaskan di sebuah jalan utama, kira-kira 50 kilometer dari Ghazni.
Pembebasan tawanan tersebut adalah dipersetujui di bawah perjanjian antara Mujahidin Taliban dengan pemerintah Korea Selatan kemarin.
Seorang jurubicara Taliban, Qari Mohammad Yousuf memperkirakan kesemua tawanan akan dibebaskan hari ini (Kamis, 30/8/2007).
Sebelum pembebasan terbaru, seorang komandan Mujahidin Taliban, Mullah Abdullah berkata, pergerakannya telah menyerahkan empat wanita dan seorang lelaki kepada seorang pemimpin suku yang kemudian menyerahkan mereka kepada Palang Merah.
Kumpulan pertama tiga wanita yang dibebaskan tiba dengan sebuah mobil di desa di tengah Afghanistan.
Mereka yang berkerudung hijau itu, tidak menyatakan apa-apa kepada wartawan yang telah diminta oleh wakil Palang Merah supaya tidak menyoal mereka.
Pegawai Palang Merah segera membawa tawanan ke satu lokasi yang dirahsiakan.
Di Seoul, jurubicara Kementerian Luar Negri Korea Selatan, Cho Hee- yong berkata, tiga tebusan wanita yang mula-mula dibebaskan, dikenal pasti sebagai Ahn Hye-jin, Lee Jung-ran dan Han Ji-young dipercayai tidak mengalami sebarang masalah kesehatan.
Mujahidin Taliban menyatakan, mereka akan membebaskan kesemua tebusan yang ditahan di beberapa lokasi berlainan dalam tempoh beberapa hari akan datang.
Untuk mendapatkan pembebasan misionaris kristen itu, Seoul menjanjikan untuk mengundurkan tentaranya dari Afghanistan menjelang akhir tahun ini dan mencegah misionaris masuk dan menjalankan kegiatan di negara ini.
Taliban menculik 23 warga Korea Selatan ketika mereka dalam perjalanan dengan bis dari Kabul ke Kandahar pada 19 Juli lalu.
Pada akhir bulan lalu, Taliban itu membunuh dua tawanan pria dan membebaskan dua wanita awal bulan ini.
Perjanjian kemarin dicapai dalam perundingan langsung antara perunding Taliban dengan diplomat Korea Selatan di kota Ghazni. (armnews)