DAMASKUS (Arrahmah.com) – Allahuakbar, Mujahidin Suriah telah menguasai beberapa kota dekat Dataran Tinggi Golan yang diduduki “Israel” dalam waktu 24 jam terakhir, Mujahidin mengatakan pada Kamis (21/3/2013). Hal ini memicu ketegangan di zona militer yang sensitif.
“Kami telah menyerang posisi pemerintah di mana para tentara telah menembaki warga sipil, dan berencana untuk mengambil lebih banyak kota,” kata Abu Essam Taseel, dari kantor media Martyrs of Yarmouk, mujahid yang beroperasi di daerah tersebut, seperti dilansir Ma’an News pada Kamis (21/3).
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah kelompok yang berbasis di Inggris, memantau konflik di Suriah, mengatakan mujahidin telah mengambil alih beberapa kota di dekat Dataran Tinggi Golan, yang pernah direbut dan kemudian dicaplok “Israel” dari Suriah dalam perang Timur Tengah tahun 1967.
Ia mengatakan bahwa pada Rabu (20/3) malam mujahidin telah merebut Khan Arnabeh, yang terletak di perbatasan “Israel”-Suriah dan melintasi jalan utama yang mengarah ke wilayah yang dikuasai “Israel”.
Mujahidin juga mengambil alih Mashati al-Khadar dan Seritan Lahawan, dua desa dekat batas gencatan senjata, katanya.
Perjuangan bersenjata antara mujahidin dan pasukan yang setia kepada rezim syiah nushairiah telah menimbulkan kekhawatiran “Israel” bahwa mujahidin mungkin akan berani untuk merebut wilayah yang selama ini dipertahankan oleh Assad dan ayahnya di Golan sejak tahun 1974.
Sumber mujahidin mengatakan pasukan boneka Suriah melakukan penembakan intensif terhadap desa-desa di wilayah Saham al-Golan pada Kamis subuh.
Mereka mengatakan bahwa mujahidin di wilayah Quneitra, sebelah Golan, meningkatkan serangan untuk merebut lebih banyak wilayah, tetapi juga menambahkan bahwa kota strategis Quneitra — yang sebagian besar hancur dan ditinggalkan selama bentrokan “Israel”-Suriah pada tahun 1974 — masih di tangan pemerintah diktator Suriah. (banan/arrahmah.com)