ZABADANI (Arrahmah.com) – Mujahidin Suriah pada Rabu (22/7/2015) berhasil merebut dua pos pemeriksaan milik rezim Nushairiyah di kota Zabadani setelah bentrokan sengit dengan pasukan rezim yang didukung oleh milisi Syiah asal Libanon,”Hizbullah”, ujar laporan Zaman Alwasl.
Aktivis Suriah, Anas Al-Qalamouni mengatakan pejuang Suriah telah menguasai pos pemeriksaan Al-Moura dan Al-Kazarat serta serangan mortir mereka telah mengguncang pos pemeriksaan Soukra di timur Zabadani.
Bentrokan juga terjadi di dekat desa Darb Al-Qallaseh dan Marj Al-Qassara.
Kelompok pejuang termasuk Jabhah Nushrah dan Ahrar Syam telah melancarkan serangan balik setelah dua minggu melakukan pertahanan, ujar Qalamouni.
Zabadani telah diserang selama hampir tiga minggu oleh tentara rezim dan milisi “Hizbullah”.
Sejumlah besar bom barel dilaporkan telah dijatuhkan di Zabadani dan daerah tetangga di pegunungan Qalamoun barat laut Damaskus, dekat perbatasan Libanon, menurut laporan BBC.
Utusan PBB untuk Suriah mengatakan serangan udara rezim Suriah telah menyebabkan kehancuran, kerusakan, dan kematian yang sangat parah yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Tentara rezim Nushairiyah dan milisi “Hizbullah” melancarkan serangan untuk mengusir Mujahidin Suriah keluar dari Zabadani sejak 3 Juli lalu.
Aliansi faksi Mujahidin merespon kepungan tentara rezim dengan menembakkan roket dan mortir ke desa-desa Al-Foua dan Kefraya, dekat kota Idlib.
Sebuah rekaman video yang diposting online menunjukkan serangan udara di Zabadani.
“Semalam, ada bentrokan sengit dan serangan udara di daerah Zabadani, menyebabkan korban di kedua belah pihak,” ujar laporan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR) pada Rabu (22/7) pagi.
Kantor berita rezim, SANA, mengklaim bahwa pasukan rezim telah menghancurkan terowongan sepanjang 70 meter yang digunakan oleh pejuang untuk menyelundupkan pasokan dari Zabadani ke Madaya. (haninmazaya/arrahmah.com)