DAMASKUS (Arrahmah.com) – Jendral Salim Idris, pemimpin Dewan Militer oposisi nasionalis-sekuler Suriah dari kantornya di Turki menyatakan bahwa Mujahidin dari faksi Jaisyul Hurr atau Tentara Pembebasan Suriah (FSA) akan memerangi Mujahidin Al-Qaeda dan kelompok Mujahidin lainnya yang berafiliasi kepada Al-Qaeda di Suriah.
Pernyataan Salim Idris itu merupakan bentuk penegasan komitmennya kepada Barat yang selama ini menyutradarai Dewan Militer dan Aliansi Nasional Suriah. Pernyataan Salim Idris tersebut ditanggapi dingin oleh Mujahidin Islam di dalam negeri Suriah. Mayoritas kelompok jihad, termasuk FSA, di dalam negeri Suriah memang tidak mengakui legalitas dan kewenangan Dewan Militer maupun Aliansi Nasional Suriah di Turki.
Mayoritas kelompok jihad di dalam negeri Suriah adalah kelompok indipenden yang terbentuk karena tuntutan kondisi membela rakyat Suriah dari kebiadaban rezim Nushairiyah Suriah.
Jabhah Islamiyah (Islamic Front) pada Selasa (3/12/2013) telah mengeluarkan pernyataan resmi menarik dirinya keluar dari Dewan Militer pimpinan Jendral Salim Idris. Pernyataan resmi Jabhah Islamiyah tersebut merupakan wujud dari indipendensi dari “pihak luar.” Pernyataan resmi tersebut disambut positif oleh para ulama dan pemimpin kelompok jihad Islam di Suriah. Berikut ini terjemahan pernyataan resmi Jabhah Islamiyah tersebut sebagaimana dirilis oleh situs-situs revolusi Suriah:
****
Jabhah Islamiyah
“proyek umat”
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Kami Ketua Majlis Syura Jabhah Islamiyah: Ahmad Isa Asy-Syaikh. Ketua Dewan Militer Jabhah Islamiyah: Zahran bin Abdullah Alusy. Menyatakan penegasan tentang penarikan mundur kami dari Dewan Pimpinan Militer sejak rentang waktu yang telah lama, dan kami mengingatkan beberapa perkara penting:
Pertama, keanggotaan kami pada Dewan Pimpinan Militer tidak lain hanyalah pada saat Dewan Pimpinan Militer menjadi lembaga koordinasi bersama dalam melawan rezim Asad, di saat Dewan Pimpinan Militer belum mengikuti pihak lain, baik pihak politik maupun non-politik. Berbeda halnya dengan pernyataan terakhir Dewan Pimpinan Militer yang menegaskan menjadi bagian dari Aliansi Nasional Suriah.
Kedua, Dewan Pimpinan Militer belum pernah membuat perjanjian apapun dengan pihak manapun tentang bentuk negara Suriah yang akan datang. Hal itu juga bukan tugas atau kewenangan yang untuknya Dewan Pimpinan Militer dibentuk. Inilah kesaksian kami di hadapan Allah sesuai apa yang kami ketahui.
Sebelumnya kami telah menjelaskan penarikan mundur kami dari keanggotaan Dewan Pimpinan Militer terjadi karena beberapa sebab sebagaimana disebutkan waktu itu dalam pernyataan resmi kami, dan bahwasanya Dewan Pimpinan Militer telah tidak bisa bekerja dan tidak merepresentasikan [mujahidin di dalam negeri Suriah] sejak beberapa waktu. Jika ada pernyataan atau selainnya yang dikeluarkan [oleh Dewan Pimpinan Militer], maka kami tidak terkait apapun dengannya.
Majlis Syura 29 Muharram 1435 H 3 Desember 2013 M
Ketua Majlis SyuraKetua Dewan Militer
Ahmad Isa Asy-SyaikhZahran bin Abdullah Alusy
(siraaj/arrahmah.com)