BOSRA AL-SHAM (Arrahmah.com) – Mujahidin Suriah telah menguasai sebuah kota kuno di Suriah selatan yang merupakan benteng utama rezim, mendorong pasukan rezim dan milisi Syi’ah sekutunya keluar dari wilayah tersebut setelah lima hari
pertempuran sengit, ujar laporan aktivis Suriah.
Sumber mengatakan, pasukan rezim Nushairiyah terpaksa mundur pada Rabu (25/3/2015) dari Bosra Al-Sham yang terletak di dekat perbatasan Yordania dan diklasifikasikan sebagai situs warisan dunia oleh UNESCO untuk benteng bersejarah,
reruntuhan dan teater Romawi yang terawat dengan baik, lansir Al Jazeera.
Tidak ada komentar dari rezim Suriah sejauh ini.
Bosra al-Sham berada di tangan pasukan rezim Nushairiyah selama perang yang kini memasuki tahun kelima dan dianggap sebagai benteng pasukan pro-rezim di provinsi Deraa.
Menguasai kota adalah keuntungan strategis karena lokasi geografisnya juga.
Bosra al-Sham berada di dataran tinggi sekitar 10 km dari perbatasan Yordania, menghadap ke dataran yang tersebar dari pinggiran selatan Damaskus.
“Hari ini adalah hari bahagia, Bosra al-Sham telah sepenuhnya dibebaskan,” ujar Ahmad Masalma, aktivis oposisi di Deraa.
Masalma mengatakan sekitar 10.000 pejuang Suriah dari berbagai faksi mengambil bagian dalam serangan di kota tersebut yang dimulai sejak Sabtu pekan lalu dari tiga sisi dan berakhir saat fajar pada Rabu (25/3). Mereka termasuk Mujahidin dari Jabhah Nushrah.
Video amatir yang diposting online memperlihatkan Mujahidin merayakan kemenangan mereka. Mujahidin juga menarik bendera “Hizbullah” dari wilayah tersebut.
Pejuang lainnya menembakkan senjata mereka ke udara dalam perayaan di sekitar batu teater.
Sementara itu, petugas medis mengatakan pasukan rezim menjatuhkan bom barel dan menembakkan roket ke rumah sakit di Maaraba, di mana pejuang yang terluka sedang dirawat.
“Rumah sakit telah sepenuhnya rata dengan tanah,” ujar Mohammed Ahmed, seorang dokter di rumah sakit itu mengatakan kepada Al Jazeera.
“Rumah sakit ini memberikan perawatan untuk warga dan terdapat ruang operasi bagi wanita. Rumah sakit memberikan pelayanan kepada semua warga sipil dari semua bidang tanpa memandang afiliasi mereka.” (haninmazaya/arrahmah.com)