Pertempuran antara pejuang Islam dan tentara Somalia menewaskan 10 orang di Mogadishu, dan pejuang itu merebut kekuasaan kota provinsi Jowhar, sejumlah warga dan pejabat mengatakan Minggu.
Reuters melaporkan, pada akhir pekan kedua bentrokan di ibukota Somalia yang tak patuh hukum itu, pejuang tersebut menyerang markas militer Villa Baidoa di bagian selatan kota itu, yang memicu tembakan senjata dan tembak-menembak mortir.
Enam tentara tewas dalam pertempuran semalam, kata seorang pejabat militer, yang minta untuk tidak disebutkan namanya.
Dua wanita dan dua pria yang tinggal di dekat tempat itu tewas karena terkena mortir, warga Farhaan Dahir mengatakan. “Tiga orang yang lain terluka tapi kami tidak dapat membawa mereka ke rumah sakit hingga pagi ini karena pertempuran itu gencar,” ia menambahkan.
Negara Tanduk Afrika dari 9 juta orang itu telah menderita konflik bersaudara yang hampir tiada henti sejak para komandan perang menggulingkan seorang diktator 1991.
Melalui taktik yang diterapkan dalam beberapa bulan belakangan ini, pejuang Islam menduduki kota Jowhar di Somalia tengah, hanya 90 Km di utara Mogadishu, semalam.
Abdirahim Isa Adow, jurubicara salah satu kelompok Islam itu, Pengadilan Islam, mengatakan sesepuh setempat telah minta bantuan setelah pasukan keamanan Somalia pergi dan kota itu menjadi rentan pada pencurian dan penjarahan.
“Jadi kami datang dan mengamankan kota itu. Tidak dalam rencana kami untuk tetap di Jowhar,” ia menambahkan.
Itu adalah kali ketiga milisi Islam merebut Jowhar dalam dua bulan terakhir melalui taktik perebutan singkat untuk menunjukkan kekuatan mereka, mengingatkan penduduk setempat mengenai kehadiran mereka dan melemahkan tentara Ethiopia-Somalia.
Para pejabat pemerintah tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Lebih dari 110 warga Somalia tewas dalam sepekan terakhir, karena pertempuran di Mogadishu dan direbutnya singkat kota lainnya oleh pejuang Islam itu. [md]