SINAI (Arrahmah.com) – Mujahidin Sinai menyerang dua mini bus yang membawa polisi yang baru saja selesai melaksanakan tugas mereka di wilayah utara Semenanjung Sinai pada Senin (19/8/2013), menewaskan 25 dari mereka.
Serangan terjadi di dekat kota perbatasan Rafah, datang sehari setelah 36 tahanan Muslim Mesir dibunuh oleh polisi Mesir.
Ketegangan di Mesir belum mereda sejak penggulingan presiden Muhammad Mursi oleh kudeta militer pada 3 Juli lalu. Pendukung Mursi, bagaimanapun, terus berjuang menggelar kembali aksi unjuk rasa menuntut pemulihan dan menentang kudeta militer.
Sinai, wilayah strategis yang berbatasan dengan Jalur Gaza dan “Israel”, telah menjadi saksi serangan yang terjadi hampir setiap harinya sejak digulingkannya Muris, menyebabkan banyak pihak yang menghubung-hubungkan Mujahidin di Sinai dengan Ikhwanul Muslimin, kelompok yang mendukung Mursi.
Polisi dan tentara junta Mesir menambah jumlah personilnya di Sinai, mereka sebelumnya telah terlibat dalam pertempuran yang berlangsung cukup lama dengan Mujahidin di utara Sinai.
Dalam serangan yang terjadi pada Senin (19/8), “militan” memaksa dua mini bus untuk berhenti, memerintahkan para polisi keluar dan membunuh mereka, lansir the Guardian.
Pejabat interim Mesir awalnya mengatakan bahwa para polisi itu tewas ketika “militan” menembakkan RPG ke arah dua mini bus. Terjadi simpang siur laporan mengenai peristiwa ini. Sejauh ini belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)