SINAI (Arrahmah.com) – Jama’ah Ansharu Baitil Maqdis, mujahidin Islam yang berbasis di Sinai, pada Sabtu (26/10/2013) merilis video operasi bom syahid yang mereka lakukan pada 1 Dzulqa’dah 1434 H/8 September 2013 M lalu. Bom syahid itu menargetkan Menteri Dalam Negeri Mesir, Muhammad Ibrahim, yang memimpin militer Mesir membantai ribuan demonstran muslim anti kudeta militer secara biadab.
Video tersebut diberi judul “Perang pembalasan atas korban kaum muslimin Mesir: Serangan menargetkan Menteri Dalam Negeri”. Secara khusus video tersebut mendokumentasikan kebiadaban junta militer Mesir dan operasi bom syahid mujahidin yang menargetkan Menteri Dalam Negeri Mesir.
Serangan bom syahid itu dilakukan oleh seorang mujahid bernama Walid Badar alias Gharib. Ia adalah alumni Akademi Militer Mesir angkatan tahun 1991 M. Ia bekerja sebagai tentara Mesir dan ditempatkan pada bidang Persenjataan dan Urusan Logistik selama beberapa tahun. Allah Ta’ala memberikannya petunjuk dan menyingkap kepadanya hakekat tentara Mesir. Ia pun keluar dari dinas ketentaraan dan membaktikan hidupnya bersama mujahidin Jama’ah Anshar Baitil maqdis
Junta militer Mesir telah membantai lebih dari 4000 warga sipil muslim yang tak berdosa saat menyerang massa demonstran anti kudeta militer beberapa waktu lalu. Sampai saat ini penyerangan dan pembunuhan terhadap massa demonstran muslim masih terus terjadi di Mesir. Menteri Dalam Negeri Muhammad Ibrahim adalah pelaksana dari kebijakan represif junta militer Mesir tersebut.
Sebagai pembalasan atas nyawa ribuan kaum muslimin Mesir yang dibunuh secara zalim tersebut, Jama’ah Anshar Bait al-Maqdis melakukan serangan bom syahid terhadap konvoi kendaraan Mentri Dalam Negeri Mesir. Mendagri lolos dari kematian dalam serangan tersebut.
Namun kelompok mujahidin dari Semenanjung Sinai yang telah melakukan sedikitnya 17 kali serangan terhadap jalur pipa gas bumi Mesir – Israel itu berjanji akan melakukan serangan-serangan susulan untuk membela kaum muslimin Mesir.
Janji itu dibuktikan oleh Jama’ah Ansharu Baitil Maqdis dengan melakukan serangan bom syahid dan penyerbuan terhadap markas dinas intelijen perang Mesir di kawasan Sinai dan Ismailiyah. (muhibalmajdi/arrahmah.com)