BAGHDAD (Arrahmah.com) – Mujahidin Daulah Islam Irak dan Jama’ah Ansharul Islam melakukan serangan skala besar dan sangat berani di jantung ibukota rezim Syiah Irak pada Ahad (21/7/2013). Serangan itu merupakan salah satu serangan terbesar mujahidin Irak selama beberapa tahun terakhir, laporan kantor berita Nora News.
Satu pasukan mujahidin menyerbu penjara yang sangat ketat pengamanannya, penjara Abu Ghuraib, di Baghad Barat pada Ahad (21/7/2013). Pada waktu yang bersamaan satu pasukan mujahidin lainnya menyerang penjara yang sangat ketat pengamanannya, penjara Taji, di Baghdad Utara. Penjara Taji berdampingan dengan markas militer Taji, salah satu markas militer terbesar rezim Syiah Irak di Baghdad.
Sumber-sumber mujahidin menyebutkan serangan terhadap dua penjara besar itu diawali dengan serangan syahid dengan bom mobil. Ledakan dahsyat yang menghancurkan posko keamanan di gerbang dua penjara itu disusul serbuan pasukan mujahidin dengan roket RPG, senapan mesin berat, senapan mesin menengah dan granat. Baku tembak sengit dengan pasukan rezim Syiah berlangsung selama beberapa jam.
Nora News melaporkan mujahidin berhasil membebaskan sejumlah besar tawanan muslim Ahlus sunnah dari dua penjara besar di ibukota Baghdad tersebut. Di antara mereka terdapat sejumlah komandan senior mujahidin. Mujahidin juga menewaskan dan mencederai puluhan tentara rezim Syiah Irak.
Wartawan koran Al-Quds al-Arabi yang dikenal dekat dengan Al-Qaeda Semenanjung Arab (AQAP) Abdur Razzaq al-Jamal dalam akun facebooknya pada Ahad malam menyebutkan sekitar 6000 tahanan berhasil dibebaskan oleh mujahidin dari penjara Taji dan Abu Ghuraib. Namun al-Jamal tidak menyebutkan inisial sumber beritanya.
Rezim Nouri al-Maliki mengerahkan pasukan bantuan dalam jumlah besar ke kawasan pertempuran. Pesawat-pesawat tempur terus meraung dan membombardir mujahidin untuk menghalau langkah maju pasukan mujahidin.
Media massa rezim Syiah Irak mengakui serangan skala besar mujahidin pada Ahad tersebut. Stasiun TV Irak, Ar-Rasyid, melaporkan bahwa mujahidin menyerang penjara Taji dan penjara Abu Ghuraib dengan senjata berat dan menengah.
Situs-situs jihad internasional menyebutkan serangan besar-besaran mujahidin Irak tersebut merupakan bagian dari operasi “Hadmul Aswar” atau meruntuhkan tembok-tembok, yang telah dicanangkan dan dimulai oleh Amir Daulah Islam Irak dan Syam, Syaikh Abu Bakar al-Husaini al-Baghdadi sejak tahun 2012. Salah satu tujuan utama operasi itu adalah membebaskan para tawanan muslim Ahlus Sunnah dari penjara-penjara biadab rezim Syiah Irak. (muhibalmajdi/arrahmah.com)