JAKARTA (Arrahmah.com) – Panglima laskar mujahidin Rohingya Abu Shafiyah, menyebutkan bahwa mujahidin Rohingya membutuhkan personel mujahidin dari Indonesia. “Perihal peristiwa di bantainya muslim Rohingya, saat ini mujahidin Rohingya membutuhkan bantuan mujahidin dari berbagai negeri muslim termasuk Indonesia, selain bantuan keuangan dan senjata.” Tegasnya
Hal ini diungkapkan pada silaturahim dua mujahidin Rohingya ke markaz Majelis Mujahidin wilayah Jabodetabek di Pamulang Selasa (18/6/2013). Kedua mujahidin Rohingya itu adalah Abu Arif berasal Majelis Ulama Rohingya dan Abu Shafiyah, panglima laskar mujahidin Rohingya merangkap wakil presiden Rohingya Solidarity Organisation (RSO).
Pada kesempatan itu juga ustadz Abu Arif menceritakan kondisi umat Islam di Rohingya yang ditindas dengan cara-cara yang keji. Muslim Rohingya diusir, dikejar-kejar, dibunuh, dan muslimahnya diperkosa. Ini dilakukan bukan hanya di bumi Rohingya, tetapi sampai ke dalam kapal yang mengangkut mereka dan di tempat pengungian di negeri-negeri tetanggga. “Orang-orang kafir menyiksa dan membunuh orang Islam di hadapan ibu bapaknya dan di depan khalayak ramai” kata ustadz Jabir.
Rohingya pernah mempunyai kerajaan yang berjaya, ada 13 raja yang pernah berkuasa di sana. Tapi sekarang tak tersisa. Saat ini yang ada adalah pemerintah junta militer Myanmar yang menindas umat Islam. bahkan dalam buku-buku sejarah yang dibuat oleh pemerintah Myanmar dihapus sejarah pernah berdirinya kerajaan Islam Arakan di Burma sebelum Burma merdeka.
Ustadz Abu arif juga menjelaskan bahwa “Tidak benar muslim Rohingya adalah pendatang di Myamar, muslim Rohingya adalah penduduk asli di Myanmar,” ujarnya. Sejarahnya hampir mirip dengan muslim di Indonesia. Muslim di negeri ini adalah penduduk pribumi Indonesia. Adapun nenek moyang bangsa Indonesia adalah beragama Hindu tidak bisa dipungkiri. Hingga kemudian datang juru-juru dakwah melalui misi perdagangan dari Hadhramaut yang kemudian berasimilasi dengan penduduk lokal untuk kemudian mereka memeluk Islam.
I’dad mujahidin Rohigya
Lebih jauh dia juga mengungkapkan bahwa kaum muslimin di sana lemah dan dan tak bersenjata sedangkan orang kafir bersenjata. “Muslim tangan kosong sedangkan orang kafir menggunakan senjata.” Kata ustadz.
Untuk itu mujahidin RSO telah melakukan i’dad, latihan militer untuk jihad fi sabilillah, hal ini dilakukan untuk perang melawan musuh-musuh Allah. “Mujahidin RSO siap mengobarkan jihad di bumi Arakan untuk menegakkan agama Allah Ta’ala.” Tegas ustadz Abu Arif, disambut takbir hadirin.
“RSO datang ke Indonesia untuk memeberi tahu, mengikuti dan menghayati peristiwa yang terjadi di Rohingya.” Demikian kata ustadz Abu Arif kepada arrahmah.com.
Majelis mujahidin sangat senang dengan kehadiran mujahidin dari Rohingya. Antusiasme ikhwan Majelis Mujahidin sangat besar , mereka menyaksikan video i’dad sambil mendengarkan penjelasan Abu Shafiya. Selepas itu mereka bertekad untuk berangkat ke Arkan untuk berjihad fi sabilillah membela muslim Rohingya dengan izin Allah Ta’ala.
Pengurus Majelis Mujahidin yang menyambut tamu mereka tampak ustadz Abu Muhammad Jibril Abdurrahman wakil amir Majelis Mujahidin, ustadz Abdullah Ricko Soenoko ketua LPW MM Jabodetabek , jajaran pengrus LPW Jabodetabek dan puluhan anggota Majelis Mujahidin.
(Azmuttaqin/arrahmah.com)