SURIAH (Arrahmah.com) – Mujahidin Palestina dan Suriah dikabarkan berhasil merebut kembali kendali sebagian besar kamp pengungsi di Damaskus yang telah diduduki oleh kelompok Daulah Islamiyah, atau Islamic State (IS) yang sebelumnya dikenal sebagai ISIS, lansir AFP mengutip sebuah kelompok pemantau , pada Kamis (2/4/2015).
Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan sejumlah pejuang bersenjata di kamp Yarmouk di Damaskus selatan “mampu mendapatkan kembali kontrol atas wilayah yang telah diambil alih ISIS.”
ISIS menyerbu kamp pengungsi Palestina itu pada hari Rabu (1/4) hingga menimbulkan kekhawatiran bagi ribuan warga sipil di dalam kamp tersebut.
Namun kelompok-kelompok pejuang Palestina, didukung oleh Mujahidin Suriah, dikabarkan meluncurkan serangan balik keesokan harinya.
“Kelompok ‘pemberontak’ Suriah memasuki kamp itu dan membantu [pejuang] Palestina mengusir ISIS dalam bentrokan sengit,” kata Rami Abdel Rahman, kepala Observatorium.
Anwar Abdel Hadi, direktur urusan politik Organisasi Pembebasan Palestina di Damaskus,mengatakan ISIS telah dipukul mundur “ke pinggiran” kamp.
Dia mengatakan Aknaf Beit Al-Maqdis, sebuah kelompok yang setia pada kelompok perlawanan Palestina Hamas, telah bentrok dengan ISIS pada Kamis malam (2/4).
Enam orang tewas dan 17 lainnya luka-luka, menurutnya, namun ia tidak bisa memberikan rincian mengenai korban.
Observatorium yang berbasis di Inggris itu mengatakan ISIS masih mengendalikan “beberapa daerah” di kamp itu dan menyebutkan ada tiga korban tewas.
“UNRWA memperkirakan bahwa ada sekitar 3.500 anak-anak di antara 18.000 warga sipil yang tinggal di Yarmouk. Bentrokan bersenjata intens membuat anak-anak ini beresiko mengalami cedera serius dan kematian,” kata juru bicara badan PBB untuk pengungsi Palestina, UNRWA, Chris Gunness.
Yarmouk, terletak hanya sekitar enam kilometer (empat mil) dari pusat kota Damaskus, pernah menjadi rumah bagi 160.000 pengungsi Palestina dan Suriah.
Tetapi telah hancur akibat pertempuran dan blokade ketat yang dilakukan oleh tentara Nushairiyah Suriah hampir dua tahun yang lalu hingga menimbulkan kondisi kemanusiaan yang begitu memprihatinkan.
(aliakram/arrahmah.com)