ALEPPO (Arrahmah.com) – Operasi-operasi gabungan mujahidin di Aleppo dan pinggiran Aleppo semakin membuat rezim Nushairiyah dan milisi Syiah kewalahan. Jatuhnya desa Lirmoun ke tengan mujahidin merupakan kerugian terbesar pertama rezim Nushairiyah dan milisi Syiah di wilayah barat laut Aleppo, Shada Asy-Syam melaporkan.
Dalam pertempuran selama sepekan terakhir Kamar Operasi Gabungan Penduduk Syam berhasil menguasai beberapa gedung strategis yang selama ini menjadi markas pertahanan pasukan rezim dan milisi Syiah.
Mujahidin memulai kemenangan mereka dengan menguasai bundaran Lirmoun, disusul oleh Restoran Industri Lirmoun, gedung Yayasan Keuangan, gedung Layanan Teknik, gedung Hilal Ahmar, dan gedung Justice Palace. Gedung-gedung megah dengan bangunan-kokoh yang kokoh tersebut telah dialih fungsikan sebagai markas-markas militer rezim sejak revolusi bersenjata meletus di Suriah. Sebagian besar tentara rezim dan milisi Syiah yang bermarkas di gedung-gedung tersebut tewas dalam pertempuran sengit dengan mujahidin.
Sejumlah gedung lainnya di desa Nushairiyah, Jam’iyatuz Zahra’ juga berhasil dikuasai oleh mujahidin. Pasukan rezim dan milisi Syiah memperkuat pertahanannya dalam desa Jam’iyatuz Zahra’ dengan membuat karung-karung perlindungan di depan masjid Basyir Nadzir dan Maitam. Kedua tempat tersebut mereka alih fungsikan sebagai basis pertahanan terdepan untuk mempertahankan gedung Dinas Intelijen Udara Aleppo dan gedung New Justice Palace.
Sebelumnya pasukan rezim Nushairiyah dan milisi Syiah telah menempatkan persenjataan berat mereka pada gedung Dinas Intelijen Udara Aleppo dan gedung New Justice Palace. Posisi strategis dan kokoh kedua gedung tersebut membuat mereka leluasa membombardir posisi mujahidin.
Reporter Ammar Nashar dari Kantor Media Jabhah Islamiyah pada Kamis (17/4/2014) melaporkan langsung dari desa Jam’iyatuz Zahra’, Aleppo bahwa mujahidin saat ini telah melakukan pengepungan nyaris sempurna terhadap gedung Dinas Intelijen Udara Aleppo dan gedung New Justice Palace. Gedung gedung Dinas Intelijen Udara Aleppo sendiri merupakan target utama dari operasi gabungan “Peperangan Al-I’tisham”. Sejumlah komandan lapangan mujahidin menyebutkan jatuhnya kedua markas pertahanan rezim tersebut hanya masalah waktu saja.
Seperti telah diberitakan sebelumnya oleh Shada Asy-Syam dan sejumlah situs revolusi Suriah bahwa pada hari Senin (7/4/2014) Kamar Operasi Gabungan Penduduk Syam telah secara resmi mengumumkan dimulainya operasi gabungan “Perang Al-I’tisham” untuk membebaskan markas-markas militer di Aleppo dan pinggiran Aleppo.
Target operasi gabungan “Perang Al-I’tisham” meliputi Akademi Artileri, desa Nushairiyah Ramusah, Madrasah Al-Hikmah, dataran tinggi Syarafah dan dataran tinggi Mu’tah. Sampai saat ini mujahidin telah berhasil menguasai sebagian besar posisi pertahanan pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi Syiah Hizbu Syaithan Lebanon di front desa Ramusah.
Mujahidin Jabhah Nushrah, Jabhah Islamiyah, Harakah Fajr Asy-Syam Al-Islamiyah dan Jaisyul Mujahidin selama dua bulan terakhir telah membentuk “Kamar Operasi Gabungan Penduduk Syam” di propinsi Aleppo dan pinggiran Aleppo. Hal itu bertujuan untuk menghadang serangan besar-besaran pasukan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi-milisi Syiah.
(muhib al majdi/arrahmah.com)