KABUL (Arrahmah.com) – Mujahidin Taliban mengatakan pada hari Sabtu (1/1/2011) bahwa Perancis tidak memberikan banyak perhatian terhadap pembebasan dua wartawan Prancis yang ditahan selama lebih dari setahun.
Herve Ghesquiere dan Stephane Taponier, seorang reporter dan kamerawan yang bekerja untuk France 3, diculik bersama tiga orang Afghanistan pada bulan Desember tahun lalu.
“Kami telah memperlihatkan kondisi yang sebenarnya dan telah memberikan tuntutan sejak satu tahun yang lalu kepada pemerintah Prancis yang sangat mudah dan sederhana,” kata juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid kepada AFP.
“Tapi sayangnya mereka (pemerintah Perancis) tidak memberikan perhatian terhadap hak-hak warga negara mereka.”
Zabihullah Mujahid menolak untuk mengomentari tuntutan Taliban dari Perancis namun mengatakan bahwa tuntutan tersebut bukan bukan masalah besar bagi pemerintah Perancis.
“Mereka ditahan karena dua alasan, pertama mereka tidak menghubungi kami sehingga kami menyediakan pelayanan pada saat mereka meliput di lapangan, mereka datang ke daerah tanpa izin kami,” tambahnya.
“Kedua mereka terlibat dalam pengumpulan informasi dan dokumen intelejen.”
Di samping itu, AFP melansir bahwa kedua wartawan ini bepergian tanpa pengawalan militer di daerah barat laut Kabul yang dikenal sebagai benteng mujahidin, meskipun di daerah tersebut juga ditempatkan beberapa pasukan Prancis. (althaf/arrahmah.com)