LATTAKIA (Arrahmah.com) – Teks berita.Rezim Partai Sosialis Ba’ats telah mencengkeram Suriah sejak kudeta militer pada 1967. Mulai saat itu Partai Sosialis Ba’ats menjadi sekutu utama negara komunis Uni Soviet. Kekuasaan rezim partai Ba’ats Sosialis Suriah kemudian didominasi oleh kelompok Nushairiyah sejak pemimpin mereka Hafizh Asad menjadi presiden pada 22 Februari 1971. Sejak saat itu kelompok Nushairiyah mengendalikan semua jabatan penting militer dan sipil.
Kekuasaan rezim Nushairiyah semakin kokoh di Suriah selama 29 tahun masa kedikatoran Hafizh Asad. Kekuasaan rezim Nushairiyah dilanjutkan oleh Bashar Asad, yang tepat pada 11 Juni 2014 nanti akan genap mencengkeram Suriah selama 13 tahun.
Rezim Sosialis Ba’ats dan Nushairiyah telah mencengkeram Suriah selama 46 tahun. Selama hampir setengah abad tersebut rezim telah menindas kaum muslimin yang merupakan kelompok mayoritas di Suriah. Rezim berupaya keras untuk menjauhkan kaum muslimin Suriah dari ajaran Islam yang benar dan lurus.
Seperti kondisi di negara-negara komunis, mayoritas umat Islam di Suriah telah jauh dari pemahaman ajaran Islam yang benar. Contoh kecilnya, banyak diantara mereka yang tidak bisa membaca Al-Qur’an. Para relawan kemanusiaan di Suriah melaporkan pada awal revolusi bersenjata melawan rezim Bashar Asad, sebagian besar tentara dan polisi yang bergabung dengan FSA hanya mengenal dua kali shalat dalam sehari semalam. Hal itu karena gencarnya pencucian otak dan pengkaburan ajaran Islam oleh rezim minoritas yang beragama Nushairiyah.
Keawaman umat Islam Suriah terhadap ajaran Islam yang benar mendorong kelompok-kelompok jihad untuk menggencarkan kegiatan dakwah dan pendidikan Islam di tengah masyarakat. Mujahidin mendirikan banyak pondok pesantren dan sekolah agama untuk anak-anak masyarakat muslim Suriah. Mujahidin juga giat melakukan tabligh dan ceramah keagamaan di masyarakat.
Di propinsi Lattakia yang merupakan sarang rezim dan berpenduduk mayoritas Nushairiyah, pendidikan keagamaan mendapat perhatian serius mujahidin. Mujahidin memberikan pelajaran keagamaan kepada anak-anak kaum muslimin. Mujahidin mendirikan kelompok-kelompok hafalan Al-Qur’an yang berpusat di masjid-masjid.
Mujahidin Kataib Anshar Asy-Syam, salah satu unsur dalam Jabhah Islamiyah, pada hari Jum’at (30/5/2014) mengadakan lomba hafalan Al-Qur’an untuk tingkat anak-anak di wilayah Lattakia. Lomba itu diikuti oleh anak-anak kaum muslimin yang telah mengikuti kegiatan belajar di masjid-masjid yang diasuh oleh mujahidin. Anak-anak mengikuti kegiatan tersebut dengan penuh semangat dan keceriaan.
Video yang dirilis oleh Kataib Anshar Asy-Syam memperlihatkan seorang anak kecil yang tengah melantunkan surat An-Naba’ dengan lancar. Seorang anak lainnya melanjutkan hafalan ayat-ayat surat Al-Haaqah, setelah juri membacakan potongan ayat yang menjadi soal lomba tersebut.
Mendekatkan dan memahamkan anak-anak kepada Al-Qur’an adalah langkah penting untuk membangun generasi muda yang islamis.
(muhib al majdi/arrahmah.com)