BAMAKO (Arrahmah.com) – Kelompok Islam bersenjata dilaporkan menyerang konsulat Aljazair di timur laut Mali dan menculik tujuh diplomat pada Kamis (5/4/2012) di tengah konflik yang menimpa negara tersebut.
Khawatir dengan runtuhnya negara di Afrika Barat tersebut yang kini terbagi menjadi dua, utara yang dikontrol oleh Mujahidin dan selatan yang dikendalikan junta militer yang melakukan kudeta, masyarakat internasional terus bergulat mengenai siapa yang seharusnya disalahkan.
Kementrian Luar Negeri Aljazair mengaakan sebuah kelompok tak dikenal telah menyerang konsulat di kota Gao dan menangkap seorang konsul dan enam anggota staf.
Saksi mengatakan kepada AFP bahwa penyerang mengibarkan bendera hitam yang juga dikibarkan oleh para Mujahid setelah menguasai kota Timbuktu dan kota lainnya di Mali utara.
“Segala sesuatu akan dilakukan untuk memastikan keamanan dan kembalinya warga kami,” ujar menteri.
Seperti diketahui, selama ini otoritas Aljazair terlibat aktif dalam berbagai operasi militer di wilayah Sahara yang menargetkan Mujahidin Al qaeda Islamic Maghreb (AQIM). Mereka bekerjasama dengan negara-negara Barat untuk memburu Mujahidin. (haninmazaya/arrahmah.com)