GAO (Arrahmah.com) – Mendengar Mujahidin Mali dari beberapa kelompok telah bersatu untuk menerapkan Syari’ah Islam di Azawad, pihak musuh dari dalam dan dari luar nampak gelisah dan merencanakan berbagai cara untuk mengatasasi “pergolakan” -kata mereka- yang terjadi di Mali.
Salah satu kelompok Jihad yang ambil bagian dari mengontrol Azawad, Mujahidin dari jama’ah Tauhid wal Jihad, mengatakan bahwa mereka siap untuk menghadapi invasi apapun dari musuh terhadap Azawad.
Hal tersebut ditegaskan oleh juru bicara Tauhid wal Jihad saat diwawancarai oleh AljazeeraChannel di kota Gao pada hari Sabtu (14/7/2012), bahwa Mujahidin siap untuk memukul mundur kemungkinan serangan yang datang terhadap Azawad.
Azawad merupakan wilayah besar yang keseluruhnya meliputi 60 % wilayah Mali. Bangkitnya kekuatan Jihad di Mali telah membebaskan Azawad dari kungkungan kekuasaan otoritas sekuler sehingga Syari’ah Islam dapat ditegakkan di sana, inilah yang paling ditakutkan oleh penjajah salibis Barat dan negara-negara sekuler Afrika.
Prancis, telah menyatakan bahwa invasi militer ke Mali adalah salah satu cara untuk menghentikan “pergolakan” di Mali. Menteri Luar Negeri Prancis Laurent Fabius, mengatakan pada Kamis (12/7) bahwa “Suatu saat atau pada kesempatan lain, mungkin akan dilakukan penggunaan kekuatan,” dikutip Reuters. (Siraaj/arrahmah.com)