NALCHIK (Arrahmah.com) – Menurut sumber-sumber pendudukan, Mujahidin dari provinsi kesatuan Kabarda-Balkaria-Karachai menyerang sasaran di ibukota, Nalchik pada Jumat (25/2/2011) malam.
Melaporkan bahwa sekelompok Mujahidin menggunakan peluncur granat dan senjata mesin menyerang bangunan FSB, MIA serta sanatorium di mana penjajah Rusia dan kaki tangannya dari struktur tersebut dirawat dan beristirahat.
Pos pemeriksaan dan polisi lalu lintas juga mendapat serangan.
Ledakan dan tembakan terdengar di beberapa distrik di Nalchik pada malam hari.
Penjajah melaporkan informasi yang sangat seidkit tentang operasi sabotase besar-besaran ini.
Menurut penjajah, gedung FSB diserang dengan tembakan RPG, ledakan terjadi di sanatorium FSB, dua polisi lalu lintas ditembak, pertempuran terjadi selama lebih dari satu jam.
Penjajah juga mengatakan bahwa sekelompok Mujahidin memasuki kota Nlachik dan mereka mengendarai mobil.
Penjajah mengklaim bahwa empat misil yang ditembakkan dengan peluncur granat mendarat di gedung FSB pada pukul 20.10. Kemudian secara simultan polisi diserang.
Mereka mengumumkan bahwa sekitar 10 sampai 12 anggota FSB dan MIA terluka dalam serangan, data sebenarnya tidak diketahui.
PAsukan khusus Kementrian Dalam Negeri Rusia dan satuan kepolisian dikirim untuk membantu polisi boneka.
Para pemimpin antek boneka Arsen Kanokov, mengadakan pertemuan darurat dengan pemimpin Rusia dan pasukan keamanan boneka diperintahkan untuk “mengembangkan tindakan terhadap kaum militan yang menyerang kota”.
Sebelumnya Kanokov mengatakan bahwa “kampanye terkoordinasi telah dibuat di Nalchik untuk mengacaukan situasi”.
Dua pos yang diserang Mujahidin terletak di bagian perbatasan dengan provinsi Nogai Steppe, salah satu lokasi menuju Air Mineral Kaukakus.
Menurut laporan terbau, sekelompok Mujahidin meninggalkan kota tanpa mengalami kerugian apapun.
Ini adalah murni penanggulangan psikologis yang dirancang untuk menetralisir efek serangan dengan pernyataan propaganda bahwa penjajah seharusnya “tahu segala sesuatu dan dapat melacak segala sesuatu”.
Rusia menyatakan bahwa jumlah penyerang sekitar 12 orang yang terbagi menjadi tiga atau empat kelompok, “menyerang beberapa lokasi di ibukota”. Hal ini dilaporkan oleh RIA Novosti mengacu pada sumber anonim dalam tubuh FSB.
Sedang Itar Tass melaporkan bahwa penyerang terdiri dari tiga sampai empat kelompok yang masing-masing terdiri dari empat sampai lima orang. Dengan demikian, jumlah Mujahidin dalam perhitungan Itar Tass berkisar antara 12 sampai 20 Mujahid.
Jumlah pasti kerugian yang dialami penjajah dan boneka mereka tidak diumumkan, pihak Mujahidin sendiri belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait operasi ini. (haninmazaya/arrahmah.com)