CHECHNYA (Arrahmah.com) – Seorang perwakilan dari Mujahidin yang ikut mengambil bagian dalam operasi penyerangan terhadap tentara boneka pimpinan Kadyrov di desa Khosi-Yurt (Tsentoroi) melaporkan kepada Kavkaz Center melalui sambungan telepon bahwa markas besar militer boneka telah diserang oleh sekitar 60 Mujahid dari tiga unit yang dipimpin oleh Komandan Mahran, Zaurbek dan Abdurrahman.
Mujahidin memasuki desa pada Minggu (29/8/2010) pagi sekitar pukul 4.30 waktu setempat.
Sebuah pos pemeriksaan dan APC berhasil dihancurkan, enam tentara boneka yang berjaga-jaga di pintu masuk desa Khosi-Yurt tewas dalam serangan pertama.
Pos pemeriksaan lainnya ikut dihancurkan di bagian lain dalam desa tersebut. Jumlah pasti korban tewas di kalangan musuh tidak diketahui dengan pasti. Berdasarkan pernyataan sumber, Mujahidin melancarkan operasi “pembersihan” di Khosi-Yurt. Sekitar 10 rumah petinggi boneka dihancurkan. Lima boneka tewas dalam operasi ini.
Mujahidin melakukan operasinya selama kurang lebih 1 jam, kemudian meninggalkan desa. Menurut sumber, sekitar 15 boneka Rusia tewas dalam operasi tersebut. Satu kendaraan baja dan beberapa kendaraan militer lain berhasil dihancurkan, dua pos militer terbakar.
Dalam pembicaraan tersebut, sumber mengatakan statemen dari musuh yang mengatakan bahwa 12 Mujahid tewas adalah sebuah kebohongan.
Hanya 3 Mujahid yang syahid (Insha Allah) dalam operasi khusus ini. 2 Mujahid menghilang dan hingga kini mereka belum melakukan kontak dengan komandan mereka.
Sementara itu, seperti yang diketahui dari sumber penduduk lokal, Kadyrov memerintahkan untuk mengeksekusi sekelompok sandera yang berada dalam penjara pribadinya, yang terletak di desa Khosi-Yurt. Jumlah pasti tahanan tersebut tidak diketahui, namun diperkirakan berjumlah antara 8 sampai 10 orang.
Masyarakat Chechnya telah mengetahui bahwa pemimpin boneka sering melakukan penangkapan terhadap para pemuda, mereka mengklaim bahwa yang ditangkap adalah “militan” dan ditahan dalam penjara bawah tanah di desa Khosi-Yurt. Setidaknya terdapat 4 penjara pribadi Kadyrov di sana.
Untuk meyakinkan masyarakat bahwa para tahanan adalah “militan”, mereka memaksa tahanan untuk memanjangkan janggut kemudian mereka dipaksa mengenakan seragam paramiliter dan kemudian mereka dieksekusi.
Sementara itu, dalam operasi khusus ini, Mujahidin juga berhasil merampas beberapa senjata khusus, amunisi dan perlatan komunikasi.
Sumber mengatakan bahwa Mujahidin mencoba menghubungi Kadyrov melalui panggilan radio, namun ia tidak menjawabnya. Tidak diketahui dengan pasti dimana keberadaan pemimpin boneka saat serangan dilakukan. Menurut beberapa sumber, dia bersembunyi di ruang bawah tanah rumahnya. Sumber lain mengatakan sesaat setelah Kadyrov mendengar adanya penyerangan, ia secepatnya meninggalkan desa dan bersembunyi di basis militer Rusia di dekat desa Novogrozny.
Media Rusia mengatakan bahwa Mujahidin yang berusaha memasuki desa sudah dikalahkan di pintu masuk.
Kadyrov mendeklarasikan bahwa “seluruh militan” telah terbunuh dan ia “sendiri yang memimpin operasinya”. (haninmazaya/arrahmah.com)