IDLIB (Arrahmah.com) – Mujahidin Jabhah Nushrah sudah menjadi milik bersama kaum muslimin Suriah pada khususnya, dan kaum muslimin seluruh dunia pada umumnya. Keikhlasan, kesabaran, ketegaran dan pengorbanannya di medan jihad Suriah sudah diakui oleh kawan maupun lawan.
Tidak hanya rezim Nushairiyah Suriah, Brigade Al-Quds rezim Syiah Iran, milisi Syiah Hizbullah Lebanon dan milisi Syiah Shabihah saja yang merasakan dahsyatnya serangan-serangan kelompok mujahidin Islam yang satu ini. Pemerintah salibis Barack Obama dan Barat pun menempatkan Jabhah Nushrah sebagai musuh bersama dan memasukkannya ke dalam daftar baru kelompok teroris internasional.
Di balik ketegasan dan keteguhan sikapnya dalam jihad melawan orang-orang kafir, mujahidin Jabhah Nushrah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat muslimin Suriah. Jabhah Nushrah telah menjadi pelayan setia bagi kepentingan rakyat muslim Suriah. Di propinsi Idlib, Aleppo, Dier Ezzur, Hamah, Homs dan Pinggiran Damaskus, Jabhah Nushrah mendirikan yayasan penyaluran bantuan makanan, obat-obatan dan kebutuhan pokok lainnya bagi masyarakat Islam.
Tak hanya menyalurkan bantuan makanan dan obat-obatan, Jabhah Nushrah bahkan rela menjadi para pekerja “dinas kebersihan umum” yang menyapu jalanan, membersihkan sampah-sampah, mengangkut dan membuangnya ke tempat pembuangan sampah. Kantor Media Koordinator Revolusi kota Binnisy, propinsi Idlib mendokumentasikan aksi bakti social mujahidin Jabhah Nushrah tersebut di jalanan kota Binnisy.
Mujahidin Jabhah Nushrah memang berasal dari umat, bekerja untuk melayani umat dan akan kembali kepada umat. Mujahidin Jabhah Nushrah akan senantiasa menjadi pelayan umat Islam, dalam keadaan suka dan duka, ringan dan berat, damai dan perang.
Mujahidin Jabhah Nushrah tegas kepada orang-orang kafir yang menzalimi umat Islam dan santun menyayangi sesama muslim. Mujahidin Jabhah Nushrah, merk terdaftar dalam hati setiap muslim di Suriah.
“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya; tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mukmin). Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.” (TQS. Al-Fath [48]: 29)
“Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan.” (TQS. Al-Furqon [25): 63)
(siraaj/arrahmah.com)