IDLIB (Arrahmah.com) – Mujahidin Jabhah Nushrah bekerja sama dengan mujahirin Brigade Ahrar Asy-Syam dan Jama’ah ThaIi’ah Islamiyah memulai operasi gabungan skala besar untuk merebut bandara militer Taftanaz di Idlib sejak Selasa (1/1/2013) kemarin.
Selama ini bandara militer Taftanaz setiap harinya melakukan serangan brutal terhadap desa-desa dan kota-kota muslim di propinsi Idlib. Bombardir artileri berat dan pemboman dengan pesawat tempur serta helikopter tempur rutin menghajar warga muslim sunni di Idlib.
Sumber-sumber mujahidin di Idlib menyebutkan bandara militer Taftanaz menjadi pangkalan bagi lebih dari 400 perwira, teknisi dan tentara rezim Nushairiyah Suriah. Mereka diperkuat oleh beberapa kesatuan milisi Syiah Shabihah.
Bandara militer tersebut didukung oleh wsekitar 30 pesawat tempur, helikopter tempur dan pesawat penangkut personil. Sedikitnya 7 buah tank, kendaraan pengangkut personil, 5 meriam kaliber 23 mm dan beberapa peluncur rudal juga memperkuat kedudukan pasukan rezim di dalam bandara.
Di dalam kompleks bandara militer Taftanaz terdapat gudang-gudang senjata, amunisi, rudal dan bahan bakar.
Selain itu, bandara militer Taftanaz mendapatkan perlindungan artileri yang kuat dari pangkalan militer Ma’mal Qirmid, di propinsi Idlib.
Mujahidin Islam melakukan operasi gabungan dalam skala besar sejak hari Selasa (1/1/2013) untuk merebut salah satu pusat kekuatan militer rezim Suriah di propinsi Idlib tersebut. Mujahidin menghujani pertahanan musuh dalam bandara dengan tembakan mortar buatan lokal, senapan mesin berat dan tank, laporan kantor berita Sham dan AENN.
Sementara itu kantor berita AENN melaporkan langsung dari lokasi pertempuran bahwa pada Rabu (2/1/2013) sore mujahidin berhasil membawa sebuah buldozer bermuatan beberapa ton bom dan meledakkannya di tembok yang memagari bandara militer Taftanaz.
Wartawan kantor berita AENN, Ahmad Istambuli dalam laporannya kepada stasiun TV Al-Arabia via satelit menyebutkan bahwa bandara militer Taftanaz merupakan salah satu bandara militer terpenting rezim Suriah di propinsi pinggiran Idlib. Jatuhnya bandara militer tersebut ke tangan mujahidin akan berperan besar melumpuhkan pasukan udara rezim Suriahdi propinsi ini.
(muhib almajdi/arrahmah.com)