DAMASKUS (Arrahmah. com) – Mujahidin Islam dari kelompok Jabhah an-Nushrah merebut ladang minyak al-Umar di bagian timur provinsi Deir ez-Zur, yang merupakan ladang minyak terbesar Suriah pada hari Sabtu, memotong akses Presiden Bashar al-Assad untuk hampir semua cadangan minyak mentah lokal.
“Sekarang, hampir semua cadangan minyak Suriah berada di tangan Jabhah An-Nusrah dan unit Islam lainnya … Leher rezim kini di tangan an-Nushrah, “kata Rami Abdelrahman, kepala pro-oposisi Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebagaimana dirilis oleh Reuters, Sabtu (23/11/2013).
Pasukan Assad telah mendapatkan momentum terhadap pejuang dalam beberapa bulan terakhir, sebagian karena dukungan dari Hizbullah Syi’ah Libanon dan sekutu regionalnya Iran.
Di provinsi utara Aleppo pada hari Sabtu, serangan udara militer menewaskan sedikitnya 40 orang dan melukai puluhan, sebagian besar dari mereka warga sipil, kata Observatorium.
Tapi Mujahidin masih menguasai sebagian besar wilayah di wilayah utara dan timur Suriah.
Sampai perebutan ladang minyak oleh perjuang Islam dilaporkan, pipa mengangkut minyak mentah ke pusat Suriah masih diperbaiki walaupun perang sipil sedang berlangsung.
Sebagian besar cadangan minyak kini berada di tangan para pejuang Islam, suku lokal atau para milisi Kurdi, beberapa di antaranya mungkin bersedia untuk menjual minyak ke Assad.
Assad juga diyakini akan mendapatkan bahan bakar dari Syiah raksasa Iran, sekutu regionalnya utamanya. (ameera/arrahmah.com)