IRAK (Arrahmah.com) – Mujahidin Daulah Islam Irak dan Syam atau yang lebih dikenal dengan Islamic State of Iraq and the Sham (ISIS), cabang Al-Qaeda yang juga beroperasi di Suriah, terus menargetkan pasukan keamanan dan pejabat pemerintahan sekuler Irak dengan sejumlah operasi syahid, serangan yang melibatkan seorang mujahid dan serangan tim atau lebih dari satu mujahid yang melancarkannya. Mereka telah melancarkan serangan-serangan tersebut di tiga kota Irak yang berbeda selama tiga hari terakhir.
Sejumlah mujahidin yang melancarkan operasi syahid beraksi bersama mujahidin yang mengangkat senjata menyerang sebuah markas intelijen polisi di kota Kirkuk, Irak utara pada Rabu (4/12/2013) kemarin, menewaskan sedikitnya enam orang dan melukai puluhan lainnya, kata seorang petugas kesehatan setempat.
Mujahidin terlibat baku tembak dengan pasukan keamanan sekuler Irak selama dua jam di kompleks markas intelijen di mana terdengar sejumlah ledakan, kata polisi setempat. Rumah sakit di kota itu, 250 km (155 mil) utara Baghdad, menyatakan sebanyak enam orang tewas dan 47 cedera, menurut Sabah Amir Ahmed, kepala direktorat kesehatan di Kirkuk, seperti dilansir Reuters.
Sebelumnya, dua operasi syahid juga telah dilancarkan oleh mujahidin, satu di Tarmiyah dan satu lagi di Tikrit. Mujahidin menyerang kantor walikota di sebuah kota di utara Baghdad pada Selasa (3/12) dan menewaskan 24 orang, menurut pejabat setempat.
Serangan di Tarmiyah, wilayah yang sebelumnya diketahui sebagai kubu mujahidin, sekitar 50 kilometer (30 mil) utara Baghdad, dimulai dengan tembakan mortir dan seorang mujahid yang meledakkan sabuk peledaknya di pintu gerbang. Sejumlah mujahidin lainnya kemudian menembaki gedung walikota tersebut.
Seorang petugas rumah sakit mengatakan 10 orang tewas termasuk enam polisi, sementara 18 lainnya cedera. Polisi kemudian mengklaim bahwa pasukan keamanan mereka telah memulai operasi pencarian terhadap para mujahid yang melancarkan serangan tersebut.
Sementara di Tikrit, dua mujahidin melancarkan operasi syahid dengan meledakkan sabuk peledak di sebuah gedung administrasi polisi, menewaskan dua polisi dan melukai 25 lainnya, menurut sejumlah pejabat polisi dan rumah sakit setempat seperti dilansir AP.
Mujahidin ISIS tak mengalami kesulitan dalam melancarkan operasi syahid, baik di Irak atau pun di Suriah, di mana itu merupakan kekuatan dominan mereka dalam perlawanan terhadap rezim diktator Assad. Di Irak, ISIS telah melancarkan empat operasi syahid pada bulan ini dan 12 serangan lainnya pada bulan lalu. Di Suriah, ISIS dan Jabhah Nushrah telah melancarkan dua operasi syahid dan 11 serangan pada bulan November lalu, serta sembilan serangan lainnya pada bulan Oktober, lansir LWJ.
ISIS juga telah melancarkan berbagai serangan terkoordinasi terhadap pasukan keamanan sekuler Irak selama tahun lalu. Serangan yang paling disorot dunia dilancarkan pada 21 Juli lalu, ketika sekelompok mujahidin menyerbu penjara di Abu Ghraib dan Taji. Sedikitnya 26 polisi dan penjaga penjara tewas, sementara ratusan tahanan, termasuk banyak pemimpin senior Al-Qaeda, dikabarkan melarikan diri dari tahanan otoritas sekuler tersebut.
ISIS terus menunjukkan kekuatannya dalam merencanakan dan melancarkan operasi-operasi terkoordinasi terhadap sejumlah fasilitas keamanan sekuler Irak. Operasi-operasi tersebut dilaporkan merupakan bagian dari gelombang serangan Al-Qaeda, yang diumumkan oleh Amir Abu Bakr Al-Baghdadi pada 21 Juli 2012 lalu. (banan/arrahmah.com)