KUNDUZ (Arrahmah.com) – Pejuang Imarah Islam Afghanistan (IIA) telah menyerang kota strategis Kunduz di Afghanistan utara, yang memicu pertempuran besar dengan pasukan keamanan.
Pemerintah boneka Afghanistan mengatakan serangan udara telah memperlambat kemajuan Taliban (baca: IIA), yang memasuki kota dari empat arah.
Namun mereka belum mundur dari posisi mereka, ujar laporan seperti dilansir BBC (31/8/2019).
Pertempuran itu terjadi di tengah perundingan bersejarah untuk meraih kesepakatan antara Taliban dan AS.
Suara tembakan terdengar di seluruh kota, di mana listrik dan sebagian besar layanan telepon terputus.
“Kota ini benar-benar kosong, toko-toko dikunci, orang-orang tidak bergerak, dan tembakan senjata ringan dan berat dapat didengar di beberapa daerah,” ujar warga setempat, Khaluddin kepada kantor berita Reuters.
Taliban mengatakan mereka telah menangkap beberapa bangunan penting sementara para pejabat mengklaim kota itu masih di bawah kendali pemerintah.
Serangan itu menunjukkan Taliban “tidak percaya pada peluang perdamaian yang diberikan oleh AS dan pemerintah Afghanistan”, juru bicara kepresidenan Sediq Sediqqi mengatakan di Twitter.
Taliban telah menangkap Kunduz dua kali sejak 2015.
Setelah serangan pada September 2015, para pejuang berhasil menahan kota selama dua minggu. (haninmazaya/arrahmah.com)