KABUL (Arrahmah.com) – Di tengah-tengah serangkaian kampenya jihad “Opersi Khalid bin Walid,” Bandara Internasional Kabul -yang juga digunakan sebagai pangkalan militer NATO- di kota Kabul, ibukota Afghanistan, menjadi sasaran operasi syahid Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) yang meninggalkan sejumlah para tentara dan pejabat asing serta lokal tewas dan terluka.
Situs IIA, Shahamat, melaporkan bahwa satu unit Mujahidin yang terdiri dari 6 Mujahid IIA bernama Muhammad Murad, Syed Muhammad, Mutiullah, Fawad, Abdul Baqi dan Hajji Dadullah bersenjatakan senjata ringan dan berat dan rompi peledak serta RPG dan alat-alat lainnya menyerbu sisi militer di bandara tersebut, di mana para tentara penjajah dan boneka mereka bercokol, pada Senin (10/6/2013) pukul 04:00 waktu lokal.
Serangan dimulai ketika Mujahid pertama meledakkan mobilnya yang telah diisi sejumlah besar peledak di gerbang pangkalan hingga keamanan pangkalan itu jebol.
Kemudian Mujahidin lainnya yang tersisa menerobos ke dalam pangkalan tersebut dan melancarkan serangan sengit selama beberapa jam, yang akhirnya menewaskan sejumlah tentara atau petinggi penjajah dan rezim boneka lokal, namun belum diketahui jumlah mereka.
Operasi militer Mujahidin ini berakhir setelah Mujahid terakhir dari unit tersebut menemui syahidnya (semoga Allah menerimanya) sekitar pukul 10:00 waktu setempat.
Serangan ini adalah salah satu serangan paling mematikan terhadap para penjajah dan antek lokal mereka sejak “Operasi Khalid bin Walid dimulai” pada April 2013. (siraaj/arrahmah.com)