(Arrahmah.com) – Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) menginformasikan bahwa lebih dari 20 hari lalu para tahanan di penjara Guantanamo yang dikontrol Amerika Serikat (AS) telah melakukan aksi mogok makan untuk mempotes penodaan terhadap kitab suci Al-Quran oleh para tentara AS di penjara tersebut dan tidak ada organisasi yang mendengar suara mereka.
Dalam sebuah pernyataan pada awal bulan ini, IIA mengatakan, “Selama dua puluh satu hari ini, para tahanan di penjara yang terkenal kekejamannnya yang dioperasikan dan dikontrol oleh Amerika, telah memprotes penodaan terhadap kitab suci Al-Quran yang dilakukan oleh para tentara Amerika yang berada di dalam (penjara) dan hingga hari ini tidak ada organisasi yang mendengar suara mereka.”
IIA mengutuk keras perbuatan biadab itu dan menyeru kepada dunia Islam untuk mengambil tindakan atas insiden tersebut.
“Imarah Islam mengutuk perbuatan biadab ini dengan kata-kata yang paling keras dan menganggapnya adalah tindakan pengecut dan memalukan dari Amerika yang dikalahkan,” kata IIA.
“Juga menyeru kepada dunia Islam, seluruh organisasi Hak Asasi Manusia (HAM) dan setiap kelompok bantuan internasional untuk menyelidiki tindakan Amerika ini di penjara tersebut dan berusaha untuk mencegah aktivitas seperti itu dan penyiksaan psikologis yang terjadi terhadap para tahanan tak berdaya di penjara biadab ini selama sebelas tahun terakhir.”
IIA juga mengatakan bahwa para tahanan di Guantanamo masih melakukan aksi mogok makan dan IIA juga menyeru Komite Palang Merah Internasional dan kelompok HAM lainnya untuk memeriksa kondisi para tahanan di penjara tersebut. (siraaj/arrahmah.com)