AFGHANISTAN (Arrahmah.com) – Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) atau yang lebih dikenal sebagai Taliban Afghanistan pada Kamis (8/5/2014) mengumumkan bahwa operasi musim semi tahun ini akan, seperti tahun lalu, menargetkan pasukan penjajah dan para pendukung mereka.
Seperti operasi musim semi sebelumnya, Taliban mengatakan mereka akan menargetkan pemerintah, militer, intelijen, dan milisi suku Afghanistan.
Operasi musim semi tahun ini, yang disebut Khaibar untuk mengenang Peperangan Khaibar, akan dimulai pada tanggal 12 Mei, ungkap Taliban dalam pernyataan yang dirilis di website resmi mereka, Voice of Jihad. Pertempuran Khaibar terjadi pada tahun 629 di Arab. Pasukan Muslim di bawah komando Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wa salam mengepung dan mengalahkan orang-orang Yahudi yang tinggal di Khaibar.
“Dengan menggunakan nama ini sebagai perlambang baik untuk masa ini, kami memohon kepada Allah (Subhanahu Wa Ta’ala) untuk benar-benar membersihkan negara kita dari kotoran orang-orang kafir dan menghendaki dibebaskannya basis besar mereka, In syaa Allah,” ungkap Taliban.
Taliban mengatakan target utama “Khaibar” ini meliputi “penjajah asing dan pendukung mereka di bawah berbagai nama seperti mata-mata, militer dan kontraktor sipil dan semua orang yang bekerja untuk mereka seperti penerjemah, administrator dan personil logistik.”
“Demikian pula operasi musim semi Jihad ‘Khaibar’ yang diberkahi akan menargetkan semua pejabat tinggi pemerintah, menteri kabinet, anggota parlemen, pejabat keamanan, petugas yang mendukung pendudukan di Kementerian Dalam dan Luar Negeri, pengacara dan hakim yang mengadili Mujahidin serta agen di Direktorat Nasional [intelijen Afghanistan] yang mengejar dan menyiksa Mujahidin,” lanjut pernyataan itu.
Taliban juga berjanji untuk menggunakan “berbagai teknik militer modern,” seperti gebrakan serangan syahid, operasi-operasi penyusup,” [serangan] orang dalam, serangan green-on-blue atau serangan green-on-green di mana pejuang Taliban menyusup atau membuat pasukan [boneka] Afghanistan melawan [pasukan] senegara mereka [sendiri] atau pasukan koalisi; serangan roket dan mortir terhadap basis [musuh]; dan “operasi serangan head-on terhadap perkumpulan musuh.”
Pangkalan militer, pusat-pusat diplomatik, konvoi militer, dan fasilitas asing, interior, intelijen dan milisi Arbaki lainnya akan menjadi target utama dari operasi-operasi Taliban.
Selain itu, Taliban menyerukan semua pegawai rezim Kabul untuk turut dalam pemerintahan [Taliban] mereka dan berjanji untuk melindungi mereka jika mereka melakukannya.
“Imarah Islam menjamin mereka dengan sebuah kehidupan yang terhormat, aman dan damai jika mereka meninggalkan barisan musuh dan [kami] menganggap perlindungan Anda [sebagai] kewajiban moral kami,” tegas Taliban.
Taliban telah mencurahkan upaya yang signifikan untuk meningkatkan upaya guna menewaskan pasukan penjajah NATO dan asing dengan menginfiltrasi jajaran pasukan keamanan Afghanistan. Selain itu, Taliban telah menawarkan perlindungan kepada pemerintah dan para pejabat keamanan boneka yang membelot.
Mullah Omar mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada 16 Agustus 2012, ketika ia menyatakan bahwa Taliban “dengan cerdik menyusup di jajaran musuh sesuai dengan rencana yang diberikan kepada mereka tahun lalu [2011],” dan mendesak para pejabat pemerintah dan aparat keamanan untuk membelot dan bergabung dengan Taliban sebagai hal kewajiban agama. Dia juga mencatat bahwa Taliban telah membuat departemen “Seruan dan Bimbingan, Bujukan dan Integrasi”, “dengan cabang-cabang… operasional di seluruh negeri saat ini,” untuk mendorong pembelotan.
Dalam pengumuman serangan Khaibar, Taliban juga menegaskan bahwa mereka akan terus melancarkan jihad melawan pasukan boneka sampai “penarikan tanpa syarat semua pasukan invasi dari negara Islam kami,” dan pembentukan negara Islam, atau pengembalian ke pemerintahan Taliban.
“Imarah Islam Afghanistan memiliki ambisi melanjutkan kewajiban suci Jihad dengan dukungan bangsa Muslimnya sampai pengusiran setiap penjajah kafir dan pembentukan sebuah pemerintahan Islam,” tutup pernyataan itu.
(banan/arrahmah.com)