AFGHANISTAN (Arrahmah.com) – Tujuh anak Afghan dilaporkan meninggal dunia dan 2 lainnya luka-luka akibat ledakan sebuah bom di provinsi Paktia, otoritas rezim boneka menyalahkan Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) atas insiden tersebut.
Dalam sebuah pernyataan resmi yang dirilis Shahamat, Mujahidin IIA dengan tegas membantah tuduhan bahwa ranjau darat yang menewaskan ketujuh anak tersebut adalah Mujahidin dan menjelaskan bahwa faktanya ranjau itu ditanam oleh polisi lokal Afghan atau milisi Arbaki.
“Amat menyedihkan, 7 anak syahid dengan dua lainnya luka-luka pada Senin (18/11/2013) pagi akibat peledak yang ditanam oleh milisi Arbaki di pos yang mereka tinggalkan di provinsi Paktia,” kata pernyataan resmi itu.
Menurut pemaparan Mujahidin, anak-anak yang masih lugu itu mendekati pos tersebut dan masuk ke dalamnya untuk mengambil beberapa logam dan peralatan lainnya yang ditinggalkan milisi Arbaki, namun bom yang ditanam itu kemudian meledak dan mengenai mereka hingga 7 anak tewas di tempat dan 2 lainnya menderita luka parah.
Seperti biasa, pihak musuh menyalahkan Mujahidin IIA atas tragedi tersebut dengan menyebarkan informasi palsu di media-media tanpa menjelaskan perkara yang sebenarnya agar publik menyalahkan Mujahidin dan membenci jihad. Sementara itu, fakta yang dipaparkan Mujahidin yang berdasarkan warga lokal adalah bahwa bom tersebut ditanam oleh milisi Arbaki sebelum pos itu ditinggalkan oleh mereka.
“Dua hari sebelumnya, para milisi boneka yang secara lokal dikenal sebagai Arbaki itu mengosongkan salah satu pos mereka di distrik Khair Kot di provinsi tersebut. Pos tersebut telah ditanam oleh Arbaki dengan peledak yang berbahaya dan mematikan yang pagi ini anak-anak tersebut menjadi korban.”
Mujahidin IIA mengucapkan bela sungkawa atas para korban dan keluarga mereka dan mengecam keras tindakan pengecut musuh dan propaganda musuh terhadap jihad dan Mujahidin.
“Kami sama-sama berduka atas tragedi yang menyakitkan ini dan sama-sama merasakan kesedihan dan kesulitan keluarga [korban], di sisi lain mengecamkeras tindakan pengecut musuh dan propaganda terhadap jihad.” (siraaj/arrahmah.com)