HELMAND (Arrahmah.com) – Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) dilaporkan membunuh seorang tentara AS dan melukai dua lainnya saat mereka membantu tentara boneka Afghanistan dalam pertempuran sengit di kota Marjah, provinsi Helmand, Afghanistan selatan, lansir LWJ pada Selasa (5/1/2016).
“Seorang tentara AS tewas selama operasi di dekat Marjah dan dua lainnya terluka,” klaim militer AS dalam sebuah siaran pers.
Identitas dari tentara yang tewas tidak diungkapkan namun seorang pejabat militer AS di Afghanistan mengatakan kepada LWJ bahwa unit operasi khusus sedang melakukan operasi di Marjah bersama rekan Afghanistan.
“Ini merupakan situasi yang sedang berlangsung dan masih terjadi pertempuran di lingkungan sekitarnya,” ujar pejabat pers Pentagon, Peter Cook dihadapan para wartawan.
Cook juga mengatakan bahwa helikopter Pavehawk HH-60 yang digunakan oleh tim pencari dan penyelamat Angkatan Udara AS, yang berusaha mengevakuasi tentara di darat, menjadi sasaran tembak Mujahidin IIA. Salah satu helikopter terjatuh di lokasi kejadian. Mujahidin IIA mengaku bertanggung jawab atas jatuhnya helikopter Pavehawk tersebut.
Mujahidin IIA telah mengepung kota Marjah selama lebih dari satu bulan. Distrik Nad Ali, yang meliputi Marjah, hampir sepenuhnya berada di bawah kendali IIA.
Dari 13 distrik di provinsi Helmand, lima telah dikendalikan oleh IIA, yaitu Nowzad, Musa Qala, Baghran, Dishu dan Sangin dan lima lainnya sedang diperebutkan, yaitu Nahr-i-Sarraj, Kajaki, Nad Ali, Garmsir dan Khanashin. Dari tiga distrik yang tersisa, menurut laporan LWJ situasinya masih tidak jelas.
Pasukan khusus AS dan Inggris telah dikerahkan di provinsi Helmand sejak musim panas 2015 untuk mendukung pasukan boneka Afghanistan. Namun, penyebaran pasukan khusus tersebut tidak berhasil mencegah distrik Nowzad, Sangin dan Musa Qala jatuh ke tangan IIA.
Di luar Helmand, IIA secara signifikan memperluas pengaruhnya dalam satu tahun terakhir. Saat ini IIA menguasai 40 distrik di Afghanistan dan sedang memperjuangkan 39 distrik lainnya, menurut laporan LWJ. (haninmazaya/arrahmah.com)