NANGARHAR (Arrahmah.com) – Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) atau yang juga dikenal sebagai Taliban Afghanistan menyatakan bertanggung jawab atas serangan syahid yang dilancarkan pada Kamis (20/3/2014) di markas polisi boneka di Jalalabad di provinsi Nangarhar yang menewaskan sediktinya 20 polisi boneka.
Satu tim jihad yang terdiri dari tujuh mujahidin membuka serangan terhadap markas polisi boneka di Kota Jalalabad itu dengan menabrakkan truk bermuatan bahan peledak ke dinding luar kompleks. Enam mujahidin yang dilengkapi dengan senjata serbu dan bom rompi kemudian menyerbu kompleks tersebut dan terlibat baku tembak dengan pasukan boneka Afghanistan selama hampir enam jam sebelum syahid, In Syaa Allah.
Sepuluh polisi boneka Afghanistan, termasuk seorang kepala polisi distrik, tewas dalam serangan itu. Sementara ketujuh Mujahidin Taliban yang menyerang mereka syahid, In Syaa Allah. Tiga dari tujuh Mujahidin Taliban tersebut dilaporkan telah meledakkan bom rompi mereka.
Dalam Voice of Jihad, situs resmi Taliban, kelompok jihad tersebut menyatakan bertanggung jawab atas serangan itu dan mengatakan bahwa lebih dari 20 polisi boneka tewas setelah “sekelompok Mujahidin pencari syahid menyerang instalasi militer musuh di kota Jalalabad, menggunakan senjata berat dan ringan.”
Mujahidin Taliban juga mengatakan bahwa salah satu mujahid yang melancarkan serangan itu terus mengabarkan melalui ponsel kepada Al-Emara, lengan propaganda Taliban, selama serangan itu. (banan/arrahmah.com)