KABUL (Arrahmah.com) – Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA), atau yang lebih dikenal sebagai Taliban, telah menyatakan bertanggung jawab atas serangan terkoordinasi yang menargetkan basis NATO di Kabul pada Jum’at (7/8/2015). Serangan tersebut dilaporkan menewaskan sedikitnya sembilan orang, lansir WB.
Sedikitnya satu anggota NATO dan delapan kontraktor sipil asing tewas setelah Mujahidin melancarkan bom istisyadiyah dan menyerbu basis musuh tersebut pada Jum’at malam.
Menurut kementerian dalam negeri negara itu, salah satu dari empat penyerang meledakkan mobil berisi bahan peledak di pintu gerbang basis NATO, membuka jalan bagi Mujahidin lainnya untuk menyerang kompleks musuh itu.
Pasukan NATO di Afghanistan mengonfirmasi kematian anggota mereka dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu (8/8).
“Sebuah fasilitas koalisi (Camp Integritas) diserang pukul 10:15 malam, pada tanggal 7 Agustus. Salah satu anggota Rasolute Support dan dua ‘penyerang gerilyawan’ tewas. Kami sedang mengumpulkan informasi lebih lanjut,” bunyi pernyataan NATO.
Kabul pada Jum’at (7/8) menjadi hari paling berdarah bagi pasukan salibis Amerika pada tahun 2015 setelah Mujahidin IIA mengumumkan operasi Azm.
Dalam serangan istisyadiyah lainnya, setidaknya 40 orang tewas dan luka-luka ketika seorang mujahid meledakkan dirinya di pintu gerbang sebuah akademi polisi pada Jum’at malam.
Seorang pejabat polisi Afghanistan pada kondisi anonimitas mengatakan bahwa setidaknya 20 orang tewas sementara 27 lainnya luka-luka dalam insiden itu.
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, menyatakan bertanggung jawab atas kedua serangan itu: “Setidaknya 50 taruna tewas dan luka-luka ketika seorang ‘pembom bunuh diri’ meledakkan rompi peledak di akademi polisi itu.”
Dia lebih lanjut menyatakan bahwa beberapa orang asing dan aparat keamanan setempat juga tewas dalam serangan terhadap kompleks NATO tersebut.
Sebelumnya pada hari itu, serangan bom truk juga terjadi di daerah perumahan dekat pangkalan militer Afghanistan. Seorang pembom meledakkan berton-ton bahan peledak. Setidaknya 15 orang tewas dan hampir 400 lainnya terluka.
Mujahidin IIA telah meningkatkan serangan mereka, menargetkan kamp NATO dan kamp pasukan keamanan Afghanistan, serta kantor pemerintah. Serangan-serangan tersebut merupakan bagian dari operasi Azm tahun ini yang dilancarkan pada musim semi, dimulai pada bulan April.
(banan/arrahmah.com)