KABUL (Arrahmah.com) – Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) memperingatkan rakyat Afghan untuk tidak berpartisipasi dalam pemilihan presiden bulan depan dan untuk menjauh dari tempat-tempat pemilihan. Mereka mengatakan akan menggunakan semua kekuatan untuk mengganggu jalannya pemungutan suara.
Pernyataan yang dikeluarkan pada Senin (10/3/2014) dtaang 26 hari menjelang pemilihan presiden dan dewan provinsi, lansir Al Jazeera.
Sebelumnya IIA telah merilis pernyataan yang memperingatkan rakyat Afghan agar tidak berpartisipasi dalam pemungutan suara yang rencananya akan diadakan pada 5 April, pernyataan kali ini menguatkan statemen mereka sebelumnya.
IIA bersumpah akan menggunakan “semua kekuatan yang ada untuk mengganggu pemilihan palsu ini, menargetkan semua pekerja, aktivis, pengkampanye, aparat keamanan dan kantor-kantor pemilihan.”
“Ini adalah kewajiban agama setiap warga Afghan untuk memenuhi kewajiban mereka dengan menggagalkan plot terbaru dari penjajah yang menggunakan kedok pemilu,” lanjut pernyataan IIA.
Pernyataan mereka juga mendesak ulama, penduduk dan tokoh terkemua untuk mengonfirmasikan kepada seluruh bangsa bahwa suara mereka dan partisipasi mereka merupakan bantuan untuk kaum kafir dan antek mereka dalam melawan Islam.
Mujahidin mendesak seluruh rakyat untuk menghalangi setiap proses yang akan memungkinkan sekolah-sekolah, Masjid, klinik dan tempat umum lainnya untuk digunakan sebagai tempat registrasi dan pusat-pusat pemungutan suara.
“Kami sekali lagi menyerukan kepada semua warga negara kami untuk menjauhkan diri dari kantor pemilihan, bilik suara, tempat reli dan kampanye sehingga kehidpan mereka tidak dalam bahaya. Jika ada yang masih berpartisipasi, maka mereka bertanggung jawab dari setiap kerugian di masa depan.”
Di ibukota saja (Kabul), tiga sekolah menengah telah didelegasikan sebagai pusat registrasi. (haninmazaya/arrahmah.com)