AFGHANISTAN (Arrahmah.com) – Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) membebaskan seorang tahanan wanita, anggota parlemen, dalam pertukaran tahanan dengan enam warga sipil Afghan yang ditahan oleh rezim Kabul.
Dalam sebuah pernyataan resmi yang dirilis Shahamat, juru bicara IIA Zabihullah Mujahid menyatakan, “Empat wanita dan dua anak tak bersalah yang ditahan oleh pemerintah Kabul atas dasar menjadi kerabat beberapa Mujahidin Imarah Islam [Afghanistan], sebuah kejahatan yang sebagian orang ditahan selama sepuluh tahun terakhir di penjara-penjara bawah tanah ilegal oleh aparat intelijen Kabul tanpa pengadilan apapun.”
“Sementara di antara mereka juga beberapanya sampai dengan 20 tahun penjara yang diberikan oleh pengadilan Kabul, sedangkan Mujahidin Imarah Islam Afghanistan merasa wajib untuk mengambil tindakan untuk membantu kerabat perempuan yang tertindas dan teraniaya dari Mujahidin, dan beberapa waktu yang lalu menahan perempuan anggota parlemen Fariba Ahmadi di sekitar kota Ghazni dan hari ini Imarah Islam Afghanistan menyerahkannya kembali kepada keluarganya dengan hormat di provinsi Ghazni dalam bentuk pertukaran tahanan setelah keempat perempuan dan anak mereka yang dizalimi dibebaskan oleh rezim Kabul,” tambah Mujahid.
Mujahid juga menyebutkan bahwa ada perbedaan cara perlakuan tahanan antara Mujahidin dengan pemerintahan Kabul. Mujahidin memperlakukan anggota parlemen itu dengan baik sementara tidak demikian dengan rezim Kabul dalam memperlakukan keenam kerabat Mujahidin tersebut.
“Perlu saya sebutkan bahwa, sungguh berlawanan dengan cara perlakuan oleh pemerintahan Kabul, Mujahidin Imarah Islam Afghanistan memperlakukan anggota parlemen itu dengan cara yang sangat Islami dan kemanusiaan,” tandasnya. (siraaj/arrahmah.com)