HAMA (Arrahmah.com) – Pada Kamis pagi 12/10/2017 Kantor berita resmi Hai’ah Tahrir Syam, Wakalah Iba’ merilis berita kemenangan Mujahidin atas gerombolan Khawarij Al Baghdadi (ISIS) dalam pertempuran di pedesaan Hama. Sebagaimana diketahui sebelumnya, ketika Mujahidin tengah disibukkan dengan pertempuran menghadapi rezim Nushairiyyah di Abu Dali Jamaah Khawarij Al Baghdadi secara tiba-tiba menyerang Mujahidin di Ar-Rahjan dari daerah yang dikuasai rezim. Dalam prosesnya Jamaah Daulah berhasil merebut 13 desa.
Galeri Pertempuran sengit Mujahidin HTS melawan Jamaah Daulah di pedesaan Timur Hama
Berita kemenangan ini disampaikan oleh Abu Zubair Asy-Syami, komandan Operasi Hai’ah Tahrir Syam di pedesaan Hama. Dia mengabarkan kepada Iba’ bahwa: “Mujahidin Hai’ah telah berhasil mendapatkan kembali kendali atas desa Umm Miyal dan Al-Tulaihan dan lereng bukit strategisnya di pedesaan Hama Barat.” Mereka juga mengambil kendali penuh di lereng bukit yang berada di sekitarnya, setelah berhasil mengusir keluar pasukan Jamaah Daulah (ISIS) dari daerah-daerah tersebut.
Abu Zubair menambahkan bahwa: “Kelompok Jamaah Daulah dalam pertempuran hari ini, telah mengalami kerugian berupa tewasnya lebih dari 46 orang tentaranya di seluruh wilayah. Dan pertempuran masih berlangsung di pedesaan Hama sampai anggota terakhir geng Baghdadi dikalahkan – dengan izin Allah.”
Berkenaan dengan pengkhianatan khawarij, Asy-Syami berkata: “Hari ini sekelompok anggota ISIS telah menyelinap ke desa Buyudh mereka bersembunyi di antara para pengungsi yang telah lolos dari kekejaman khawarij. Namun, dengan Rahmat Allah, mereka dipaksa keluar oleh mujahidin dari desa tersebut setelah menderita banyak korban, dengan total 18 orang terbunuh dan mereka yang terluka dua kali lipat angka itu.”
Perlu dicatat, Jamaah Daulah telah merebut kendali atas beberapa desa di pedesaan Timur Hama pada hari Ahad yang lalu, setelah rezim kriminal memfasilitasi dan memudahkan mereka untuk menyeberang beberapa kilometer, jauh ke dalam wilayah kontrol rezim. Mereka mengambil keuntungan dari jumlah mujahidin yang sedikit di desa-desa tersebut karena sisanya tengah sibuk dengan pertempuran melawan rezim kriminal di selatan pedesaan Idlib. (umarmukhtar/arrahmah.com)