ABYAN (Arrahmah.com) – Al Qaeda Semenanjung Arab (AQAP) mengubah strategi militernya dan mampu mengontrol seluruh provinsi Abyan pada bulan lalu, namun oposisi Yaman pro-demokrasi menuduh rezim Saleh menyerahkan provinsi ke Al Qaeda, untuk menarik perhatian Barat dari revolusi yang menuntut mundurnya rezim dari kekuasaan, untuk hal yang paling penting dan sensitif dalam kamus Barat. Berikut adalah catatan harian yang ditulis oleh seorang Mujahid Yaman mengenai kondisi di lapangan seperti yang diterbitkan oleh theunjustmedia.
Al Qaeda disamping mengontrol kota Zinjibar, ibukota provinsi Abyan, sebagian besar direktorat provinsi, bahkan direktorat yang berada di luar kontrol mereka seperti Ludar dan Mudiya, memiliki banyak pendukung dan beberapa pos militer didirikan di sana, juga mendapat respon dari suku-suku di sana.
Tuduhan bahwa rezim Saleh mendukung Al Qaeda benar-benar disangkal sama sekali dan menganggapnya “rekayasa dan omong kosong dari pihak yang selalu bekerja untuk distorsi dan kebingungan dan menciptakan citra buruk bagi Mujahidin”, juga Al Qaeda menyangkal bahwa militer berperang untuk “mendukung revolusi pemuda”. Karena perang seperti yang dikatakan dengan pasukan keamanan pusat dan satuan kontra-terorisme di Zinjibar dan semua orang tahu bahwa tekanan dilakukan terhadap revolusi dan mereka membunuh rakyat dan dalam sebuah wawancara dengan Al-Sharq Al-Awsat, komandan Brigade Mekanik 25 mendeklarasikan bahwa ia tidak bersama dengan revolusi dan revolusi tidaklah terhormat dan hanyalah gabungan kriminal umum.
Merekrut suku dan konsekuensinya
Militer dan tubuh suku lainnya, diklaim berhubungan dengan revolusi pemuda, dari perekrutan beberapa anggota dari suku-suku di provinsi Abyan untuk memerangi Al Qaeda di provinsi ini, langkah ini muncul setelah kesulitan yang dihadapi pasukan rezim Saleh dalam pertempuran melawan Al Qaeda, namun langkah ini membuat provinsi tersebut masuk ke dalam keadaan yang keras yang mungkin membuatnya tenggelam dalam kekacauan di tahun-tahun mendatang.
Seperti diketahui, banyak dari mereka anggota Al Qaeda atau “Ansar Al-Sharia” karena mereka suka menyebut diri mereka seperti itu, berasal dari penduduk provinsi, sehingga setiap pertempuran internal akan berpengaruh di tahun-tahun mendatang dalam sebuah negara di mana membalas dendam akan menjadi masalah utama, meskipun merekrut anak-anak suku secara sadar akan berkonsekuensi negatif, tetapi minat mereka membuktikan bahwa apa yang dituduhkan rezim menaungi segalanya.
Informasi Al Qaeda menyebutkan bahwa beberapa anggota suku setuju untuk menawarkan kebutuhan mereka karena kondisi hidup yang keras di provinsi tersebut, meskipun jumlah uang yang diberikan tidak terlalu banyak.Al Qaeda mengatakan bahwa mereka mampu setiap saat untuk memperluas kontrol di provinsi
Abyan, tetapi tidak ingin masuk ke dalam perang dengan suku-suku yang telah terhasut, jika suku ini bukanlah pemula, seperti yang terjadi di kota Shaqra, di mana organisasi militan dikatakan mengambil dari suku hanya 16 pejuang. Setelah operasi Mudiyah dan Al-Arqoub banyak anggota suku jatuh di dalamnya, suku mengangkat semua pos dari lokasi mereka hingga ke direktorat Ludar, dan hanya pos militer di satu direktorat yang tetap berdiri.
Al Qaeda dan oposisi
Melalui hari-hari bersama dengan organisasi militan dan rincian kehidupan mereka, tampaknya menghubungkan Al Qaeda dengan rezim sangatlah konyol, menurut seorang Mujahid Al Qaeda. Dan dari kesimpulan yang saling terkait dari para pejuang Salafi, banyak dari mereka berpartisipasi dalam perang di Afghanistan dan Irak, mereka memiliki banyak pengetahuan tentang Syariah, sehingga tidak mungkin bagi rezim merekrut mereka dengan iming-iming uang, juga rezim jauh lebih lemah untuk merekrut dan mendukung semua pejuang di dalam dan luar Yaman.
Banyak anggota organisasi percaya bahwa oposisi Yaman, dan khususnya para pemimpin Kongres Yaman untuk Reformasi, menyadari bahwa Mujahidin tidak memiliki hubungan dengan rezim kecuali hubungan manfaat yang tidak disangkal dan tidak membawa konsekuensi apapun, tetapi oposisi, sebagai organisasi yang selalu mencari apa yang dapat melemahkan rezim, dan file sensitif ini adalah masalah penting yang dapat digunakan oposisi untuk meraih tujuan.
Tentang tentara Aden-abyan
Terlepas dari sejumlah besar pejuang di provinsi Abyan, jumlah mereka yang bertempur di depan Dofas tidak lebih dari 40 pejuang, dipersenjatai dengan beberapa RPG, mortir, disamping senjata di tangan masing-masing.
Meskipun tidak ada statistik akurat mengenai jumlah pejuang di provinsi Abyan, tetapi jumlah mereka nampaknya sangat besar, orang-orang baru setiap harinya datang dari provinsi Yaman yang berbeda selain Mujahid dari negara lain, Arab dan Barat. Karena keinginan dalam melibatkan jumlah besar Mujahid dalam setiap pertempuran, di mana mereka belum pernah bertempur sebelumnya, Al Qaeda menggantikan pejuang di garis depan dengan orang lain setiap harinya, dan banyak dari mereka masih menunggu giliran.
Para Mujahid terlihat sangat siap untuk bertempuran di depan Dofas atau melakukan operasi syahid. Mengenai operasi syahid, kepemimpinan Al Qaeda memiliki daftar mencakup nama-nama pejuang yang ingin melaksanakannya, dan daftar lebih dari 1000 bom syahid siap dilancarkan.
Mengenai IED yang digunakan AQAP dalam operasinya, mereka mengatakan bahwa IED terbaru adalah “tonik” yang berarti beratnya melebihi satu ton, dan memiliki pengaruh ganda seperti operasi Al-Alam baru-baru ini di mana tank dan beberapa kendaraan yang membawa tentara hancur berkeping-keping dan operasi di kamp di provinsi Al-Jouf, dan mereka berharap untuk mengangkat berat sampai 5 ton.
Pada tingkat persenjataan pribadi, setiap Mujahid mengantongi empat peluru tempur, beberapa dari mereka memiliki jumlah dua kali lipar dan doa bom, sebuah granat tangan dan lainnya dan mereka menyimpan Qur’an kecil dan buklet Azkar di kantong mereka. Pada tingkat kondisi hidup, para pejuang tidak memiliki masalah, mereka memiliki apa yang dapat membuat mereka cukup bertahan selama berbulan-bulan, dan mereka mengatakan bahwa mereka mendapatkan dukungan dari banyak pihak dan tokoh yang percaya pada tujuan mereka, mereka juga mendapat dukungan finansial.
Operasi di luar batas
Menjadi sibuk dengan pertempuran utama di Abyan tidak membuat Mujahidin melaksanakan operasi terhadap lawan-lawannya di luar provinsi. Operasi Al-Matama di provinsi Al-Jouf, yang menargetkan gedung pemerintahan bulan lalu, menjadi buktinya. Juga terdapat operasi militer di provinsi lainnya selain Abyan, seperti Shabwa dan kota pelabuhan Aden. (haninmazaya/arrahmah.com)