BAGHDAD (Arrahmah.com) – Kelompok Al Qaeda (Daulah Islam Irak-red) mengaku bertanggung jawab atas serangkaian serangan bom yang menewaskan sedikitnya 46 orang di seluruh Irak dua hari lalu (20/3/2012) dan mengatakan serangan tersebut untuk memperlihatkan bagaimana lemahnya pasukan keamanan pemerintah menjelang KTT Liga Arab di ibukota, Baghdad, lapor Al Jazeera.
Pernyataan Daulah Islam Irak yang disebar di internet pada Rabu (21/3) mengatakan “singa Sunni” menargetkan rencana pemerintah bodoh yang mempersiapkan pertemuan puncak.
Serangan pada Selasa (20/3) menargetkan peziarah Syiah di kota Karbala, sebuah bom mobil meledak di dekat markas polisi di Kirkuk dan pasukan keamanan serta pejabat pemerintah boneka juga ditergatkan di Baghdad.
Secara keseluruhan, Mujahidin menyerang delapan kota hanya dalam waktu kurang dari enam jam, menewaskan 46 orang dan melukai lebih dari 200. Mujahidin menargetkan pasukan keamanan Irak dalam serangannya.
“Dalam beberapa jam, semua tindakan keamanan yang diadopsi oleh pemerintah Syiah telah runtuh dan musuh sangat terkejut,” ujar pernyataan itu. “Pemerintah dan beberapa markas keamanan diserang”.
Serangan ini sepenuhnya tak terduga, pemerintah dan pejabat keamanan telah memperingatkan selama berminggu-minggu bahwa Al Qaeda dan simpatisannya akan mencoba menggagalkan pertemuan puncak pekan depan.
Belum pernah terjadi sebelumnya
Rencana untuk ibukota Irak menjadi tuan rumah pertemuan tahun lalu ditunda, sebagian karena kekhawatiran tentang keamanan.
Pekan lalu, pemerintah menyatakan akan mengerahkan dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya, pasukan keamanan untuk melindungi ibukota saat pertemuan diadakan. Sekitar 26.000 personil polisi dan tentara termasuk lebih dari 4.000 dari utara dan selatan Irak akan disebar di Baghdad.
Namun warga dan pemimpin politik banyak yang mempertanyakan apakah ibukota akan aman selama pertemuan Liga Arab tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)