BAGHDAD (Arrahmah.com) – Kemarin, serangkaian serangan terjadi di jantung Irak, sekelompok pria bersenjata menyerang dua pos pemeriksaan kepolisian pada Kamis (29/7/2010) sebelum melakukan serangkaian serangan bom ranjau menargetkan patroli polisi dan militer.
Setelah menyerang, di Adhamiya, penyerang mengibarkan bendera hitam, ujar petinggi militer Irak.
Menurut klaim pejabat Kementrian Dalam Negeri Irak, sekitar 6 tentara dan polisi Irak tewas dan 14 terluka. Masih menurut klaimnya, 10 sipil terluka dalam pertempuran yang meletus antara tentara Irak dengan Mujahidin.
Ini adalah serangan terakhir di minggu ini yang dilakukan oleh Mujahidin setelah sebelumnya serangkaian serangan mematikan menargetkan tentara dan kepolisian boneka Irak serta militan bayaran (Sahwa/awakening).
Di Falluja, wilayah barat provinsi Anbar, salah satu wilayah utama pertempuran antara Mujahidin dengan tentara salibis AS, tiga ledakan terpisah juga terjadi kemairn (29/7) yang menewaskan tiga tentara Irak.
Mujahidin DII telah mengklaim bertanggungjawab atas serangan di Adhamiya. Mereka juga mengklaim telah menyerang kantor stasiun televisi Al-Arabiya dengan meledakkan bom yang dipasang di sebuah kendaraan.
Dalam statemen yang disebar di internet, mereka berjanji akan melakukan serangans serupa terhadap media-media lainnya untuk kejahatan yang disebarkan. Mujahidin menyerang Al-Arabiya sebagai respon atas tayangan bertajuk “Creation of Death”.
“Pejuang Islam akan menargetkan institusi dan siapa saja yang bekerjasama dengan kafirin untuk menyebar propaganda.” (haninmazaya/arrahmah.com)