DAMASKUS (Arrahmah.com) – Serangan penjajah zionis “Israel” terhadap Jalur Gaza telah memasuki hari ke-26. Korban syuhada’ dan cedera di pihak penduduk muslim Palestina terus berjatuhan.
Berbicara kepada kantor berita Turki, Anadolu, juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina Ashar Qudra mengungkapkan bahwa mesin perang “Israel” telah membunuh 1.458 warga Palestina, termasuk 330 anak-anak, 170 wanita dan 60 orang tua; melukai 8375 orang, termasuk 2.510 anak-anak, 1.630 perempuan dan 310 lansia. Hampir semua adalah warga sipil.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan, Mofeed Al-Hasayneh, mengatakan bahwa agresi “Israel” telah menghancurkan 5.238 unit rumah dan merusak sebagian dari 30.050 rumah. Dua belas rumah milik pejabat senior Hamas dan anggota parlemen terpilih diledakkan oleh “Israel”. Masjid, rumah sakit dan sekolah juga menjadi target serangan brutal mereka.
Dukungan kepada umat Islam Gaza terus mengalir dari seluruh penjuru dunia. Umat Islam dan mujahidin di Suriah yang sedang berjihad melawan rezim Nushairiyah Suriah dan milisi-milisi Syiah bayarannya tak ketinggalan dari menggalang aksi-aksi dukungan kepada kaum muslimin Gaza.
Dari kamp pengungsian Yarmuk di wilayah Damaskus selatan, pada hari raya Idul Fitri 1435 H mujahidin Jabhah Nushrah dan ribuan penduduk muslim setempat menggelar demonstrasi damai sebagai bentuk dukungan kepada kaum muslimin di Jalur Gaza, laporan Murasil Al-Manarah Al-Baidha’ pada hari Jum’at (1/8/2014).
Mujahidin Jabhah Nushrah dan penduduk meneriakkan yel-yel dukungan kepada penduduk muslim Gaza. Mereka mengecam keras serangan biadab penjajah zionis “Israel” ke Jalur Gaza.
“Jabhah Nushrah: Kami berperang di Syam, sementara pandangan mata kami tertuju ke Baitul Maqdis”, bunyi sebuah poster yang dibawa oleh mujahidin Jabhah Nushrah dalam aksi damai tersebut.
Kamp pengungsian Yarmuk sendiri merupakan kamp pengungsian ribuan penduduk Palestina di ibukota Damaskus. Walau bertahun-tahun hidup di Suriah, para pengungsi muslim Palestina di kamp Yarmouk senantiasa menginginkan kembali ke tanah kelahiran mereka.
(muhib al majdi/arrahmah.com)