DAMASKUS (Arrahmah.com) – Daulah Islam di Irak dan Syam atau yang lebih dikenal sebagai Islamic State in Iraq and Sham (ISIS) telah merilis serangkaian foto yang menunjukkan pelatihan jihad anak-anak di sebuah kamp yang diberi nama pemimpin pertama Al-Qaeda di Irak.
Foto-foto yang berjumlah 18 foto itu dirilis pada Kamis (17/10/2013) di akun Twitter Yayasan Media Al-I’tisaam, menurut SITE Intelligence Group.
Foto-foto tersebut diambil di “Kamp Al-Zarqawi dan Kamp anak-anak Al-Zarqawi di Ghouta Damaskus di Suriah,” lapor SITE. Ghouta adalah wilayah di mana rezim diktator Suriah telah meluncurkan serangan senjata kimia mamatikan pada 21 Agustus lalu, hingga menyebabkan ribuan warga sipil, termasuk anak-anak, terbunuh dan cedera.
“Beberapa [foto] menunjukkan anak-anak yang mengenakan pakaian kamuflase militer dan topeng hitam dengan ikat kepala [ISIS], serta perlengkapan lainnya berwarna hitam. Mereka mendengarkan pengarahan dan berdiri bersama-sama,” lapor SITE.
Foto-foto ISIS ini sama dengan video dan foto-foto anak-anak kamp pelatihan di daerah-daerah kesukuan Pakistan. Gerakan Taliban di Pakistan, Partai Islam Turkistan, dan Persatuan Jihad Islam, sebuah cabang dari Gerakan Islam Uzbekistan, juga telah merilis foto anak-anak yang berlatih jihad. Selain itu, kelompok mujahidin lainnya pun telah merilis video yang menunjukkan pelatihan “anak-anak Waziristan” di wilayah kesukuan Pakistan. Partai Islam Turkistan bahkan merilis rekaman video dari sebuah kamp di Pakistan yang berfokus pada pelatihan jihad mujahidah.
Kamp jihad di Suriah ini diberi nama Abu Musab Al-Zarqawi, pendiri Al-Qaeda di Irak, pendahulu ISIS. Pemimpin Al-Qaeda itu syahid, InsyaAllah, dalam serangan udara salibis AS pada bulan Juni 2006. Jaringannya telah selamat dari gelombang teror AS di Irak dari tahun 2007 sampai 2009, dan meskipun kehilangan wilayah dan dikabarkan melemah saat menghadapi serangan gabungan salibis AS dan Irak, Al-Qaeda Irak segera bangkit dan kemudian dikenal sebagai ISIS. Mujahidin ISIS pun melanjutkan perjuangan jihad di Irak, dan membuka front baru di Suriah.
ISIS merupakan salah satu kelompok jihad yang dikenal paling terorganisir, terlatih, dan terampil bersenjata di antara kelompok-kelompok jihad lainnya yang melawan rezim diktator Assad di Suriah. Menurut The Washington Post, sejumlah besar pejuang Tentara Pembebasan Suriah bahkan terus membelot untuk kemudian bergabung bersama ISIS dan Jabhah Nushrah, afiliasi Al-Qaeda di Suriah, karena kecakapan organisasi kelompok Al-Qaeda tersebut dalam berjihad. (banan/arrahmah.com)