MOGADISHU (Arrahmah.com) – Seorang komandan senior Mujahidin Asy-Syabaab tampil di publik untuk menyangkal klaim yang mengatakan bahwa ia dan petinggi lainnya telah gugur dalam serangan udara AS pekan lalu di sebuah kamp pelatihan di Somalia selatan.
Washington mengumumkan pada Senin (7/3/2016) bahwa pihaknya telah melakukan beberapa serangan di wilayah Hiiraan, Somalia, di mana mereka mengklaim lebih dari 150 pejuang Asy-Syabaab telah tewas, lansir Al Jazeera Kamis (10/3).
Serangan udara terjadi pada Sabtu (5/3) di sebuah kamp pelatihan yang terletak sekitar 130 km dari bandara Belidogle, wilayah Shabelle Bawah.
“Amerika sedang bermimpi. Kami tidak pernah mengumpulkan banyak pejuang kami di satu tempat. Kami tahu situasi keamanan,” ujar Abdulaziz Abu Musab juru bicara operasi militer Asy-Syabaab, mengatakan kepada Al Jazeera melalui sambungan telepon pada Selasa (8/3).
“Ya, serangan itu terjadi dan itu terjadi di lokasi yang mereka sebutkan, namun jumlah yang mereka katakan kepada dunia adalah kebohongan,” tambahnya.
Pejabat Somalia mengatakan di hari yang sama (7/3) bahwa lima komandan Asy-Syabaab telah tewas dalam serangan tersebut termasuk Muhammad Mire, Gubernur wilayah Hiiraan, wilayah yang dikendalikan oleh Asy-Syabaab dan Yusuf Ali Ugas, mantan pemimpin di Hiiraan.
Namun Muhammad Mire muncul pada Kamis (10/3) di desa Buqa Qabe di provinsi Hiiraan untuk membantah klaim.
“Itu semua kebohongan. Mereka mengatakan saya di antara korban tewas. Namun saya di sini dan sehat seperti yang kalian lihat,” ujarnya di hadapan massa yang berkumpul untuk menyaksikan proses eksekusi dari seorang pria yang terbukti menjadi tentara pemerintah Somalia.
“Ini semua propaganda. Amerika telah kalah perang dan itulah sebabnya mereka kini harus menggunakan taktik gerilya,” tambah Mire mengacu pada serangan pada Rabu (9/3) pagi di kota Awdheegle oleh pasukan khusus AS dan Somalia yang menggunakan dua helikopter.
Para pejabat Somalia mengklaim lebih dari selusin pejuang Asy-Syabaab gugur dalam serangan tersebut namun pihak Asy-Syabaab mengatakan hanya satu pejuangnya yang gugur. (haninmazaya/arrahmah.com)