MOGADISHU (Arrahmah.com) – Mujahidin Ash-Shabab Somalia pada Selasa (18/12/2012) mengeluarkan pernyataan resmi untuk menjawab kesimpang siuran tentang status seorang mujahid berkewarga negaraan Amerika, Abu Manshur Al-Amriki. Berikut pernyataan resmi mujahidin Ash-Shabab seperti dirilis oleh Al-Fajr Media Center.
Dengan nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Penjelasan yang terang tentang Abu Manshur Al-Amriki
Segala puji bagi Allah semata, Yang menjayakan tentara-Nya, memenangkan hamba-Nya dan sendirian mengalahkan golongan-golongan musuh. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada nabi yang tiada lagi nabi sepeninggalnya. Amma ba’du…
Selama beberapa bulan yang lalu kisah Abu Manshur Al-Amriki ramai dibicarakan di kalangan wartawan dan media massa, khususnya lagi wartawan dan media massa Barat. Efek kisah tersebut tidak terbatas pada sikap media massa Barat yang memblow up laporan jurnalistik palsu media yang mengisahkan perpecahan yang terjadi di antara mujahidin di Somalia. Lebih dari itu, efeknya juga menimpa umat Islam yang mengalami kebingungan dan keterkejutan atas kemunculan serial video yang mengundang pro-kontra dan perbedaan pendapat.
Untuk menyikapi peristiwa tersebut, dan untuk menghilangkan kebingungan dan ketidak jelasan seputar kisah Abu Manshur Al-Amriki, maka gerakan Ash-Shabab Somalia menegaskan bahwa Abu Manshur Al-Amriki sama sekali tidak merepresentasikan muhajirin di Somalia atau merepresentasikan pendapat mereka. Sesungguhnya pendapat-pendapat Abu Manshur Al-Amriki dan adegan-adegan video yang ia rilis merupakan hasil kepentingan pribadinya yang dengan jelas menunjukkan sejauh mana ia menyukai popularitas namun video-video tersebut tidak memilik kaitan apapun dengan realita di lapangan.
Untuk mengikuti jejak Nabi shallallahu ‘alaihi wa salam dan para sahabatnya yang mulia, mujahidin Ash-Shabab Somalia masih senantiasa memegang teguh ajaran-ajaran agama Islam yang mendorong mereka untuk mempertaruhkan nyawa dan harta mereka demi melindungi saudara-saudara muhajirin mereka. Mereka disatukan oleh ikatan persaudaraan dan digerakkan oleh akidah wala’ dan bara’, dan mereka melakukan itu semua karena didorong antusias mereka untuk meraih pahala yang agung di sisi-Nya.
Sesungguhnya medan jihad menerima manusia dari beragam tipe, sebagian mereka akan meraih popularitas dan publikasi media secara luas di medan jihad, walau sebenarnya mereka tidak memiliki keistimewaan atau keahlian apapun di lapangan. Hal itu semata-mata karena mereka menyukai popularitas dan kemunculan di media massa.
Berbeda sama sekali dengan media massa Barat yang menggambarkan Abu Manshur Al-Amriki dalam posisi-posisi yang berbeda-beda, terkadang sebagai pakar strategi militer dan terkadang sebagai seorang perantara yang bergerak dalam bidang pendanaan mujahidin.
Perlu diketahui bahwa Abu Manshur Al-Amriki tidak memegang jabatan apapun dalam kelompok mujahidin Ash-Shabab. Meskipun mujahidin Ash-Shabab sendiri sangat terkejut dengan pendapat-pendapat dan tuduhan-tuduhan yang dilemparkan oleh Abu Manshur Al-Amriki, namun mujahidin tidak bersikap tergesa-gesa. Mujahidin memilih untuk menempuh jalan nabi dalam memperlakukan dirinya, yaitu dengan jalan menasehatinya.
Ketergelinciran sudah menjadi tabiat manusia, dan cara untuk menyikapi kesalahan seperti ini adalah dengan menasehati orang yang berbuat salah tersebut, menyadarkannya dan mengingatkannya akan dampak buruk dari perbuatannya. Selama beberapa bulan, secara terus-menerus mujahidin berusaha dengan giat untuk menasehati akh (Abu Manshur Al-Amriki) secara sembunyi-sembunyi dan mencoba meyakinkan dirinya dengan hal yang lebih baik serta mendakwahinya untuk melakukan introspeksi diri, memperbaiki kesalahan-kesalahannya yang besar terhadap hak umat Islam.
Mujahidin berharap ia kembali kepada jalan kebenaran. Namun petunjuk berada di tangan Allah semata. Setelah semua usaha mujahidin untuk menasehati dan menyadarkan akh Abu Manshur Al-Amriki menemui kebuntuan, dan akh berpaling dari semua nasehat tersebut, maka kewajiban member nasehat telah gugur atas diri mujahidin. Maka kewajiban mujahidin sesuai syariat adalah memberi peringatan kepada kaum muslimin agar mewaspadai keburukan Abu Manshur Al-Amriki dan sikap ngeyelnya dan berkelanjutan dalam memecah belah barisan para pelopor umat.
Sesungguhnya momen perilisan beberapa adegan video tersebut ~ video pertama dirilis pada bulan Maret saat musuh-musuh sedang mempersiapkan kekuatan untuk menginvasi wilayah Shabele bawah, video kedua dirilis pada bulan Oktober hanya beberapa hari setelah pasukan musuh merebut wilayah Kismayo pesisir laut ~ bertujuan untuk memperkeruh keadaan dan membingungkan pandangan mujahidin.
Bukan sebuah kebetulan belaka jika video-video itu dirilis pada saat mujahidin sedang menghadapi gencar-gencarnya invasi militer pasukan musuh yang terdiri dari seluruh Negara Afrika Timur. Semua itu jelas sudah direncanakan secara matang oleh Abu Manshur Al-Amriki untuk mengesankan adanya perselisihan palsu di kalangan mujahidin dan agar Abu Manshur al-Amriki bisa memanen benih-benih perpecahan dan perselisihan yang ia taburkan saat mujahidin tengah menghadapi gencarnya serangan militer musuh.
Akan tetapi Allah menyelamatkan mujahidin, menggagalkan makar dan rencana Abu Manshur Al-Amriki. Maka ia pun terjatuh dalam makar yang ia rancang sendiri, karena maker buruk hanya akan menimpa pembuatnya sendiri.
Sebagai penutup, kami meminta maaf dengan sangat kepada kepada kaum muslimin secara umum dan mujahidin di seluruh front jihad secara khusus, karena mereka menyaksikan tindakan-tindakan kekanak-kanakan seperti ini. Kami menenangkan mereka bahwa kafilah jihad tidak akan pernah menyimpang dari jalannya, dengan izin Allah dan bahwa semangat umat Islam yang tinggi tidak akan rusak oleh kebohongan dan tuduhan-tuduhan palsu yang dilayangkan oleh orang-orang yang memiliki maksud-maksud buruk, yaitu orang-orang yang ingin menonjolkan sosok dan kedudukan mereka di tengah jihad dan mujahidin dengan menyebar luaskan kekacauan, perpecahan dan perselisihan.
Ya Allah Yang menurunkan kitab suci, memperjalankan awan dan mengalahkan golongan-golongan musuh, kalahkanlah pasukan salibis dan aliansi mereka dari kalangan orang-orang murtad.
Ya Allah, jadikanlah mereka dan peralatan perang mereka sebagai harta rampasan pernag bagi mujahidin.
Ya Allah, hancurkanlah mereka dan goncangkanlah mereka
Ya Allah, Engkaulah lengan kami dan Engkaulah penolong kami, dengan kekuatan-Mu semata kami bergerak dan berperang
Allah Maha Besar
“Kejayaaan adalah milik Allah, Rasul-Nya dan kaum beriman semata akan tetapi orang-orang munafik tidak mengetahuinya.”
Yayasan Media Al-Kataib
Gerakan Mujahidin Ash-Shabab Somalia
Selasa, 5 Shafar 1434 H
18 Desember 2012 M
Sumber: Shada Al-Jihad Media Center
Global Islamic Media Front
(muhib almajdi/arrahmah.com)