MALI (Arrahmah.com) – Mujahidin Al Qaeda Islamic Maghreb (AQIM) di Mali telah memperingatkan akan “membuka pintu neraka” untuk warga Perancis jika Perancis terus mendorong invasi bersenjata untuk merebut kembali Mali bagian utara.
“Jika presiden Perancis terus melemparkan minya di atas api, kami akan mengirimkan gambar-gambar sandera Perancis yang tewas dalam beberapa hari mendatang,” ujar Oumar Ould Hamaha, juru bicara kelompok bersenjata MUJWA mengacu kepada enam warga Perancis yang masih berada dalam tahanan mereka.
“Dia tidak akan bisa menghitung jenazah ekspatriat Perancis di Afrika Barat dan di tepat lain,” ujar Hamaha melalui sambungan telepon.
MUJWA adalah salah satu kelompok yang membebaskan dua pertiga dari wilayah Mali pada bulan April menyusul kudeta di ibukota Bamako.
Kekuatan regional dan Barat pendukung demokrasi kini mempertimbangkan invasi bersenjata untuk merebut kembali daerah yang pernah dikuasai oleh penguasa kolonial Perancis.
Dewan Keamanan PBB menyerukan pada Jumat (12/10/2012) untuk rencana invasi yang akan disusun dalam waktu 45 hari.
Al Qaeda sayap Afrika Utara telah memperingatkan berulang kali akan membunuh sandera Perancis jika Paris mencoba melancarkan invasi militer ke Mali.
Hamaha mengatakan bahwa kelompok-kelompok bersenjata di Sahara sebagian besar didanai dari pembayaran uang tebusan dari Perancis dan negara lain.
“Negara teratas yang mendanai Jihad adalah Perancis,” ujarnya menambahkan bahwa MUJWA bisa mencoba untuk menculik Hollande.
“Saya ingin tahu apa yang akan dikatakan masyarakat internasional jika kami menyandera presiden Perancis.” (haninmazaya/arrahmah.com)