YAMAN (Arrahmah.com) – Surat kabar berbahasa Arab, Al-Ghomhoriah mempublikasikan wawancara dengan amir Al-Qaeda Semenanjung Arab (AQAP) di Radda, Syeikh Tariq Al-Dahab. Penulis menuliskan sebuah artikel seperti ini :
Segera setelah saya mencapai Radda setelah mendapat telepon dari Syeikh Tariq Al-Dahab, pemimpin Ansar al-Sharia di wilayah tersebut, saat itu bentrokan meletus di antara kedua sisi pada Sabtu sore (21/1/2012) dan berlangsung selama berjam-jam.
Saya dan rekan saya Arif Al-Omari selamat setelah banyak rasa sakit ketika kami melintasi jalan-jalan di dekat kastil terkenal dan Masjid-masjid indah, penembakan mengakibatkan kematian dan cedera beberapa orang dari kedua sisi, dan kami puas ketika kami telah aman tanpa cedera, untuk pagi hari berikutnya menjadi janji kami dengan pemimpin kelompok di masjid di antara kerumunan pengikutnya dan kebanyakan mereka berasal dari anak-anak suku tetangga dan di tengah-tengah kesibukannya yang besar, pada awalnya dia menunjukkan tindakan pencegahan mengenai wawancara dengan surat kabar Al-Gomhoriah namun dia cepat berubah pikiran setelah ia yakin tetapi hanya untuk wawancara singkat dan cepat, namun dari wawancara singkat tersebut mengungkapkan beberapa jawaban dari pertanyaan-pertanyaan :
Tsabit Al-Ahmadi (TA) : Apa yang Anda lakukan belakangan ini?
Syeikh Tariq Al-Dahab (TD) : Saudaraku, sederhana, apa yang kami lakukan hanya membuka dari rumah ke rumah Allah yang ditutup selama beberapa tahun untuk kaum Muslimin dan terbuka untuk kafir, dan kami sedang melakukan i’tikaf di dalamnya dan meminta pelaksanaan Syariah.
TA : Sampai kapan Anda melakukan i’tikaf di sini di kastil ini?
TD : Sampai bantuan Allah datang dan kemenangan sudah dekat Insha Allah
TA : Anda mengatakan bahwa Masjid ditutup…yang menutupnya? Dan siapa kafir yang Anda sebutkan?
TD : masjid ini ditutup oleh kementrian kebudataan dan pariwisata pemerintahan Ali Abdullah Saleh, rezim ini menutup Masjid dan melarang diadakannya sholat berjamaah dan berkhutbah di dalamnya, sementara mereka mengizinkan Yahudi dan Kristen serta Atheis untuk memasukinya, mengambil foto, mengunjunginya, jadi saya tidak tahu mengapa Masjid ini dibangun? Apakah dibangun untuk Allah yang seharusnya disembah di dalamnya? Ataukah dibangun untuk pariwisata?
TA : Kapan Masjid ditutup?
TD : Ini ditutup sebelum dua puluh atau dua puluh lima tahun dengan dalih restorasi. Restorasi dilakukan dalam sepuluh tahun pertama, kemudian itu ditutup segera. Setelah restorasi masjid tertutup untuk Muslim dan terbuka untuk wisawatan.
TA : Beberapa menuduh Anda mengancam ketentraman masyarakat dan menyerang warga dengan merebut benteng dan masjid di dekatnya
TD : Itu tidak benar, warga datang ke sini ke Masjid dalam kelompok dan individu untuk mendukung agama Allah dan menuntut pelaksanaan syariat Islam dan kami tidak merugikan siapapun, dan siapapun tidak melakukan penyerangan. Ini adalah tuduhan tendensius oleh musuh dari syariat Islam.
TA : Jadi apa yang Anda katakan kepada media yang berbicara mengenai hal itu?
TD : Saudara, semuanya adalah kebohongan, Anda dapat pergi ke jalan-jalan kota dan bertemu dengan rakyat dan bertanya kepada mereka apa kami melakukan penyerangan?
TA : Ada yang mengatakan bahwa Anda memiliki koordinasi dengan aparat keamanan nasional dan bahwa mereka menyerahkan benteng dan masjid itu kepada Anda dengan piring emas?
TD : Itu tidak benar. Kami benar-benar menyangkal setiap hubungan dengan rezim Ali Abdullah Saleh. Saudara-saudara di Ansar al-Sharia adalah yang pertama menuntut revolusi dan pemberontakan terhadap penguasa Arab dan penerapan syariah Islam, jadi bagaimana kami berurusan dengan mereka? atau berkoordinasi dengan mereka? Mereka adalah musuh dari syariat Islam…mereka adalah musuh Allah. Mereka adalah para agen Amerika, agen bagi orang Yahudi, yang melanggar langit Yaman, pesawat tempur Amerika menembus wilayah udara Yaman, mereka membuka pelabuhan laut, yang memungkinkan Amerika mendirikan pangkalan militer, menyebarkan kerusakan moral di negara kita, mereka melegitimasi riba, melegitimasi alkohol, jadi apa bisa kami berurusan dengan orang-orang yang telah murtad dari Islam?
TA : Ok…bagaimana dengan komentar dari saudara Anda, Khalid Al-Dahab dua hari lalu bahwa koordinasi antara Anda dan rezim untuk mengacaukan ketenangan publik dan hanya menciptakan masalah?
TD : Mengenai Khalid, saya sebutkan kepada Anda bahwa saudara ini telah dibuang dan diusir oleh semua anggota keluarga, ia diusir dari setiap rumah, baik rumah kami di Sana’a atau rumah kami di desa untuk masalah moral dan dia adalah orang yang sakit yang berusaha untuk mendapatkan uang dengan cara apapun, dia telah dibeli oleh beberapa koran dan saluran satelit dengan harga murah, itu saja cerita mengenainya tidak lebih dan tidak kurang.
TA : Saya bertanya tentang Ansar al-Sharia dan otoritas yang mengambil keuntungan dari yang lain dan terutama dalam kondisi seperti ini
TD : Saudara, kami pergi sesuai dengan strategi tertentu. Alhamdulillah, dan kami tidak akan pergi ke arah di mana rezim menginginkannya, melainkan rezim tetap bergerak dengan partai di Yaman selama 33 tahun dan bermain dengan mereka dari satu tempat ke tempat lain. Tapi kami memiliki proyek besar dan memiliki strategi tertentu yang akan kami lanjutkan sesuai dengan itu dan kami akan melanjutkan itu Insha Allah, kami bergerak sejalan dengan jalan yang kami pilih dan itu bertemu secara kebetulan dengan apa yang rezim atau pihak lain inginkan, kami akan terus dalam proyek kami.
TA : Lebih baik Anda jelaskan kepada pembaca mengenai proyek besar Anda
TD : Saudara, proyek kami adalah besar dan baik, yang merupakan implementasi dari syariat Islam di seluruh negeri Islam dan mencapai keadilan dan kesetaraan dan semua yang baik dalam pelaksanaan syariat Islam, saudara saya, Anda dan seluruh segmen masyarakat akan mendapatkan keuntungan, akan memiliki manfaat dan hidup dalam kebanggaan dan martabat ketika syariat Islam diimplementasikan.
TA : Bagaimana dengan banyak orang yang keluar dari dini, Radda atau Al-Bayda, yang mencela apa yang Anda lakukan?
TD : siapa yang mengatakan harus memberikan bukti, demonstrasi keluar untuk menuntut mundurnya Ali Abdullah Saleh dan menggulingkan rezim dan mengutuk inisiatif GCC dan mekanisme operasional yang ditandatangani oleh partai Rapat Gabungan.
TA : Sampai sejauh mana Anda setuju dengan Partai Rapat Gabungan dalam proses politik mereka khususnya pada periode terakhir?
TD : Kami setuju dengan orang yang membawa bendera La ilaha illallah Muhammad Rasulullah dan menuntut pelaksanaan syariat Islam, kami setuju dengan mereka dalam mencapai titik itu, mengenai isu lain, saya tidak berpikir bahwa kami akan mencapai kesepakatan apapun dengan mereka.
TA : Dengan kata lain, Anda melihat mereka tidak di jalan yang benar?
TD : Tujuannya adalah penerapan syariat Islam, apakah tujuan mereka itu dan kami akan bertemu dengan mereka dalam satu parit?
TA : Saya tidak berpikir pihak Partai Rapat Gabungan dan maupun Muslim akan menolak pelaksanaan syariat Islam, jadi jika mereka menyatakan kepada Anda apakah anda akan masuk bersama mereka beragbung dalam aksi politik?
TD : Terjadi pertentangan isu. Ketika kaum revolusioner di Arena Perubahan di Sana’a dan provinsi Yaman lainnya dan kota-kota menggantung bendera La illaha illallah Muhammad Rasulullah, dan menggantung baner permintaan penerapan syariah Islam, orang-orang dari PArtai Rapat Gabungan datang dan merobeknya, mengatakan : “Jangan libatkan kami dan jangan membuat Amerika masuk dalam hitungan”.
TA : Apakah itu terjadi dengan mereka?
TD : Ya, dan kami memiliki bukti-bukti dan saksi-saksi untuk itu.
TA : Dikatakan bahwa ada kelompok militan yang mengikuti Abdul Malik Al-Houthi di sini di daerah ini dan telah memobilisasi untuk menentang apa yang Anda lakukan, sebenarnya apa yang terjadi?
TD : Mengenai kelompok Abdul Malik Al-Houthi, mereka mempunyai rancangan besar untun merebut kota Radda dan mengendalikannya untuk menyebarkan ideologi mereka, dan menyebarkan Mahzab Rafidah di dalam kota, dengan membeli rumah di dalam kota dan menyebarkan booklet yang menghina para Sahabat yang mulia menghina kehormatan nabi, jadi ketika kami memasuki kota, kami menyebabkan kebingungan untuk proyek dan skema mereka. Jamaah pertama atau kelompok pertama untuk serangan Ansar al-sharia adalah Houthi, Alhamdulillah kerjasama dari penduduk di sini dengan kami begitu besar untuk mendukung agama Allah.
TA : Berapa ukuran dari kekuatan kelompok itu?
TD : Mereka sedikit, namun mereka membujuk anak-anak suku dengan uang, namun mereka bukan orang-orang yang beraqidah, Alhamdulillah
TA : Dalam kasus yang mereka hadapi dengan Anda, apakah Anda akan menghadapi mereka dengan senjata?
TD : Allah SWT mengatakan dalam surat Al Baqarah ayat 194 : barangsiapa yang menyerang kamu, maka seranglah ia, seimbang dengan serangannya terhadapmu.
TA : Waktu mengejar kita, kata terakhir?
TD : Saudara, kami senang melihat bendera Tauhid berkibar di seluruh dunia Muslim dan bahwa kami akan berada di bawah satu Kekhilafahan Islam, dan bahwa Arab dan Ummat Muslim akan bersatu, akan ada pencegahan pertumpahan darah dari seorang Muslim dan bahwa tawanan Muslim baik pria dan wanita akan dibebaskan dan bahwa Masjid Al Aqsa dibebaskan dan bahwa kita akan hidup damai di bawah naungan syariat Islam. (haninmazaya/arrahmah.com)