LAHJ (Arrahmah.com) – Agen berita xinhua melaporkan bahwa Mujahidin Al Qaeda Semenanjung Arab (AQAP) mengambil alih kontrol atas stasiun radio yang dijalankan oleh negara sebagai hasil dari operasi militernya di ibukota provinsi Lahj pada Rabu (15/6/2011).
“Pejuang al Qaeda menyerang gedung pemerintah, stasiun radio di ibukota provinsi Lahj, Houta hari ini, memaksa jurnalis dan staf untuk keluar dari gedung,” ujar pejabat lokal sekaligus mengonfirmasikan bentrokan bersenjata lain di sekitar gedung Bank Sentral Yaman.
Pejabat tersebut yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan Mujahidin tidak menjalankan stasiun radio tersebut, hanya menutupnya.
Penduduk setempat melaporkan bahwa Mujahidin Al Qaeda mengambil uang dari brangkas bank.
Data kematian atau korban luka dari serangan-serangan tersebut tidak diketahui. Namun saksi mata mengatakan beberapa jenazah dari tentara boneka rezim Saleh bergeletakan di luar bank tersebut.
Dokter lokal di rumah sakit Ibn Khaldun melaporkan bahwa puluhan tentara terluka dan di bawa ke rumah sakit tersebut. Sejauh ini, diketahui bahwa empat tentara rezim Saleh tewas.
Dalam peristiwa lainnya, pejabat boneka mengatakan bahwa unit cadangan dari pasukan militer dikirimkan ke pangkalan militer terdekat al-anad untuk mengusir serangan Mujahidin. Perlu diingat bahwa Mujahidin mengumumkan hadiah sebesar 25.000 USD per kepala untuk 12 komandan di basis tersebut.
Sekelompok besar Mujahidin Al Qaeda meluncurkan penyerbuan ke pangkalan udara al-Anad yang berada di timur laut provinsi Lahj pada Rabu. Basis tersebut berlokasi sekitar 337 km dari selatan ibukota Yaman, Sana’a. Mujahidin menyerang basis dengan senapan mesin dan peluncur granat.
Layanan keamanan boneka mengatakan bahwa Muslim menembaki gedung-gedung pemerintah termasuk kantor polisi dan markas intelijen.
Menurut penduduk setempat, saat ini pasokan listrik ke kota terbatas, dan banyak toko dan pasar ditutup, penembakan dan pemboman terdengar di mana-mana, orang-orang tidak pergi keluar rumah.
Perlu diketahui bahwa unit AQAP melakukan serangan pada Rabu pagi di kota lain di selatan Yaman dan mengambil kendali atas sebagian besar pemukiman di kota Houta.
Menurut militer Saleh, kesuksesan Mujahidin terjadi di awal-awal waktu saat mereka mengerang kota Houta, ibukota provinsi Lahj. Namun informasi kerugian di pihak militer rezim Saleh tidak diumumkan.
Pada akhir bulan Mei lalu, Mujahidin berhasil mengambil alih kontrol atas kota Zinjibar, ibukota provinsi abyan dan mengumumkannya sebagai ibukota Imarah Islam Abyan.
Sejak saat itu, tentara rezim Saleh berulang kali mencoba merebut kembali provinsi tersebut dari Mujahidin, namun atas izin Allah, Mujahidin masih mampu mempertahankannya hingga saat ini. Bahkan Mujahidin AQAP memperkuat posisi mereka dan kontrol wilayah yang terus meluas di wilayah selatan, walaupun negara teroris AS ikut bergabung memerangi Mujahidin dengan mengirimkan serangan udara.
Pemerintah teroris AS begitu khawatir tentang sepak terjang Mujahidin AQAP, mereka memutuskan untuk membangun sebuah pangkalan militer khusus di Teluk Persia untuk membuat batu loncatan melakukan aksi militer melawan Mujahidin AQAP. (haninmazaya/arrahmah.com)