ZINJIBAR (Arrahmah.com) – Para pengungsi dari Abyan mulai menangis saat mereka memasuki ibukota provinsi Abyan, Zinjibar, setelah mereka dipaksa mengungsi delapan bulan lalu. Para pengungsi berangkat dari Aden menuju Zinjibar dengan menggunakan mobil pribadi dan beberapa mengendarai taksi dan di waktu bersamaan para pengungsi juga kembali ke kota Jaar, di mana mereka diterima oleh Mujahidin di Jaar dengan hangat dan menyajikan minuman untuk mereka.
Dalam konteks ini, para Mujahid mengadakan orasi untuk membangun kembali provinsi Abyan dan salah satu Mujahid menyampaikan pidato menyerukan semua putra Abyan untuk kembali ke rumah mereka dan membantu Mujahidin mengusir seluruh tentara boneka dari seluruh wilayah di Abyan.
Mujahidin berjanji bahwa mereka akan menyediakan generator listrik bagi penduduk, merekonstruksi rumah-rumah yang hancur dalam peperangan dan pemilik rumah akan ditampung sementara di penampungan yang dibangun di gedung-gedung fasilitas pemerintah. Mujahidin mengatakan bahwa tentara boneka Yaman bertanggung jawab atas perusakan rumah dan berjanji akan membalaskan dendam, mereka juga menyatakan bahwa Mujahidin akan membebaskan semua yang telah berdiri melawan mereka dalam perang.
Setelah upacara tersebut, para pengungsi Abyan mulai memasuki kota Zinjibar.
Mujahidin mencegah warga sipil memasuki wilayah Al-Sarh dan Sawahil dan beberapa pemukiman di kota Zinjibar karena takut mereka akan dirugikan karena intensitas bom ranjau yang besar di sana. (haninmazaya/arrahmah.com)