ABYAN (Arrahmah.com) – Mujahidin menghancurkan patroli militer rezim Saleh di provinsi Shabwa pada Sabtu (27/8/2011), lapor Yemen Post.
Mujahidin al Qaeda Semenanjung Arab (AQAP) melancarkan serangan di bagian timur kota Ataq, ibukota provinsi Shabwa. Tentara antek saat itu tengah bertugas menjaga fasilitas minyak di sekitar daerah.
Mujahidin menyita kendaraan militer. Tidak ada komentar dari rezim boneka sejauh ini.
Sementara itu, sumber informasi yang bisa dipercaya mengatakan kepada Yemen Post bahwa Al Qaeda saat ini sedang bergerak menambah pasukan ke provinsi Shabwa dari provinsi Abyan.
Selain itu, Al Qaeda juga mendirikan kamp-kamp pelatihan di Shabwa, di mana mereka adalah para Mujahid yang berasal dari Somalia.
Perlu diingat bahwa Mujahidin telah mengontrol tiga kota di provinsi Shabwa, yaitu : Rawdah, Azzan dan Hawtah.
Dalam peristiwa lainnya, Xinhua melaporkan bahwa sedikitnya 18 tentara boneka rezim Saleh tewas dan terluka pada Sabtu (27/8) ketika Mujahidin AQAP menyerang konvoy militer di provinsi Abyan.
Pejabat militer rezim Saleh mengatakan bahwa konvoy militer diserang ketika para tentara dari daerah Dovis bermaksud menuju ke kota Zinjibar.
Mujahidin mencegat kendaraan lapis baja dengan melancarkan serangan menggunakan senapan mesin berat dan RPG. Mereka adalah tentara yang ingin memperkuat pasukan Brigade mekanik 25 yang telah terkepung oleh Mujahidin di Zinjibar selama berbulan-bulan (sejak 29 Mei).
Selain itu, sumber yang dekat dengan Mujahidin Al Qaeda melaporkan pada Sabtu bahwa selama pertempuran terakhir di ibukota Abyan, para Mujahid berhasil menembak jatuh satu helikopter militer. Namun rezim Saleh membantah telah kehilangan helikopter mereka. Mereka mengklaim bahwa heli tersebut diserang, namun pilot dapat mengatasinya dan berhasil mendarat dengan selamat.
Sementara itu, Global Post menunjukkan bahwa Al Qaeda telah memperkuat posisinya di Yaman. Meskipun fakta bahwa Amerika memberikan ratusan juta dollar untuk rezim Yaman dalam memerangi Islam.
Global Post juga mencatat bahwa jumlah Mujahidin terus meningkat.
“Setiap kali kami membunuh 100 dari mereka, 100 pria lainnya datang untuk berperang,” ujar surat kabar itu mengutip Abu Abdullah, seorang anggota klan lokal di daerah Dovas yang berjuang disamping Obama untuk mendukung rezim Saleh. “Kami tidak tahu siapa yang mendukung mereka….. mereka berkumpul dari seluruh Yaman.”
Menurut klaimnya, hanya 20% dari seluruh Mujahidin yang merupakan penduduk asli Abyan, sisanya berasal dari provinsi lain di Yaman atau dari negara lain. (haninmazaya/arrahmah.com)