SHAN’A (Arrahmah.com) – Yayasan Media Al-Malahim, sayap media Mujahidin Al-Qaeda in Arabic Peninsula (AQAP) pada hari Jum’at (7/3/2014) merilis video “Melawan Agresi” seri ketiga. Video tersebut berdurasi 31 menit 19 detik. Al-Fajr Media Center kemudian merilis video tersebut secara resmi dan lebih luas di situs-situs jihad internasional.
Di awal video, Presiden Yaman Abdu Rabbih Manshur Hadi menjelaskan bahwa serangan-serangan drone AS di Yaman Selatan sudah memiliki target-target khusus dan sudah tepat sasaran. Pernyataan boneka AS itu melegalkan serangan drone AS yang membantai penduduk sipil muslim yang tak berdosa di kawasan Yaman Selatan.
Video kemudian mendokumentasikan korban-korban anak-anak, wanita dan penduduk sipil di kota Radda’, yang gugur secara mengenaskan oleh rudal-rudal yang ditembakkan oleh drone salibis AS. Para tetua suku di Radda’ mengeluarkan kecaman keras atas serangan udara AS yang biadab tersebut.
Ia menegaskan para korban yang gugur dan cedera berada di hadapan mereka, selain yang dibawa ke rumah sakit.
Seorang warga suku Radda’ lainnya menunjukkan sebuah mobil penduduk sipil yang dihantam oleh rudal drone AS. Ia menegaskan para korban adalah penduduk sipil muslim yang tidak bergabung dengan kelompok bersenjata apapun. Ia lalu menunjukkan KTP para korban.
Video kemudian memperlihatkan para korban serangan drone AS tersebut. Seorang laki-laki dewasa terbaring dengan luka-luka di bagian kaki akibat serangan biadab tersebut. Lalu beberapa anak-anak, laki-laki maupun perempuan, terbaring tanpa nyawa dengan luka-luka di beberapa bagian tubuh mereka. Beberapa korban lainnya ada orang-orang dewasa.
Drone-drone salibis AS leluasa membombardir siapa saja, kapan saja dan dimana saja di wilayah Yaman. Presiden boneka Abdu Rabbih Manshur Hadi dan para pemimpin angkatan bersenjata merestui serangan-serangan biadab tersebut demi mendapat restu Amerika dan mengamankan kursi kekuasaan mereka.
Salah seorang anggota Parlemen Yaman, Nabil Al-Basya, dengan tegas mengatakan: “Hari ini Amerika sendiri menegaskan peperangan yang satu, kami tidak melakukan operasi ini, kecuali setelah berkoordinasi secara langsung dengan Kamar Operasi Yaman. Para perwira militer, kami mengenal mereka. Demikian pula Dinas Intelijen, kami mengenal mereka. Seandainya bukan karena demi menjaga keselamatan mereka, dari serangan balas dendam, niscaya akan menyebutkan nama-nama mereka di atas podium ini.”
Menghadapi kenyataan buruk ini, Mujahidin AQAP memutuskan untuk melakukan serangkaian operasi penghancuran “Kamar Operasi Gabungan AS-Yaman” yang tersebar di beberapa wilayah Yaman dan berfungsi sebagai pengendali serangan-serangan drone salibis AS di Yaman.
Operasi 1:
Mujahidin AQAP menghancurkan “Kamar Operasi Gabungan AS-Yaman” di kota Mukalla, propinsi Hadramaut. Mujahidin menyerbu masuk ke dalam Markas Komando Wilayah Militer II di kota Mukalla, propinsi Hadramaut pada akhir bulan Dzulqa’dah 1434 H. Ia merupakan salah satu “Kamar Operasi Gabungan AS-Yaman” terbesar di kawasan Timur Tengah.
Serangan itu dilakukan oleh tiga orang mujahid pelaku serangan syahid; Abu Ubaidah Ash-Shan’ani, Abu Khalid Al-Makki dan Abu Ubaidah Al-Makki.
Markas Komando Wilayah Militer II terletak di wilayah Khalaf, kota Mukalla. “Kamar Operasi Gabungan AS-Yaman” di dalam Markas ini bertugas mengawasi pelayaran laut, komunikasi dan dukungan langsung terhadap operasi drone salibis AS. Kamar Operasi Gabungan ini disiapkan dengan instruktur dan dukungan Dinas Intelijen Amerika dan Jerman, dilengkapi dengan perangkat teknologi mutakhir dan dukungan satelit.
Serangan dilakukan oleh dua regu mujahidin. Regu pertama terdiri dari tiga pelaku serangan syahid, menyamar dengan kendaraan dan pakaian militer Yaman, melewati posko-posko pemeriksaan hingga mencapai pintu gerbang Kamar Operasi Gabungan, lalu menyerbu masuk ke dalam markas.
Regu kedua adalah regu pendukung yang bertugas menyerang dan menyibukkan kamp Dinas Intelijen Pusat. Mereka meledakkan beberapa ranjau di sepanjang jalan yang dilalui pasukan Dinas Intelijen Pusat dan menembakkan beberapa roket ke markas mereka.
Serangan itu berhasil dilaksanakan dengan sukses sesuai perencanaan awal. Hasil dari serangan tersebut adalah:
– Menghancurkan secara total Kamar Operasi Gabungan di Mukalla.
– Menewaskan sejumlah besar perwira militer yang sedang melakukan rapat rutin.
– Menghancurkan gudang amunisi dan kendaraan-kendaraan militer yang berada di sekeliling gedung.
– Mujahidin menguasai sepenuhnya Markas Komando Wilayah Militer II selama tiga hari penuh, dimana pasukan khusus rezim Yaman tidak mampu merebutnya kembali. Mereka baru berhasil menguasai keadaan setelah mengerahkan pesawat-pesawat tempur salibis AS dan Kapal Perang salibis AS.
Operasi 2:
Mujahidin AQAP menghancurkan “Kamar Operasi Gabungan AS-Yaman” di kota Ahwar, propinsi Abyan. Mujahidin menyerbu masuk ke dalam Markas Komando Brigade 111 di kota Ahwar, propinsi Abyan pada tanggal 13 Dzulhijah 1434 H. Ia merupakan salah satu markas penempatan pasukan marinir salibis AS di Yaman. Serangan ini dilakukan oleh pelaku serangan syahid Abu Hazim Al-Muhajir.
Selama 2,5 tahun terakhir Markas Komando Brigade 111 kota Ahwar telah diperkuat dengan pengiriman pasukan militer dari Shan’a. Beberapa gedung baru dibangun di dalam kompleks Markas sebagai persiapan untuk penempatan pasukan marinir AS yang akan terlibat operasi militer melawan mujahidin.
Untuk menyukseskan serangan, mujahidin melakukan beberapa langkah:
–Mempergunakan unsur surprise, dengan membuat penyamaran sehingga kendaraan pelaku serangan menyerupai kendaraan militer Yaman.
–Serangan dilakukan pada waktu dinihari, waktu yang biasanya kendaraan patroli militer kembali masuk ke markas.
–Melapisi kendaraan pelaku serangan dengan baja dan lapisan anti peluru sehingga tidak rusak oleh berondongan peluru dan mampu mencapai pintu gerbang Markas tanpa merusak badan kendaraan.
Setelah menerobos pintu gerbang Markas, kendaraan pelaku yang mengangkut 2 ton bom bergerak ke arah kanan sekitar 50 meter, lalu meledakkan bom mobilnya di antara Kamar Operasi Gabungan, Kantor Komando dan asrama perwira militer. Setelah ledakan bom mobil, dua regu meriam mujahidin membombardir Markas dengan meriam B 10 dan mortar untuk membersihkan Markas.
Serangan itu sukses dilaksanakan sesuai rencana. Hasil dari serangan itu adalah:
–Mujahidin menghancurkan secara total Kantor Komando.
–Mujahidin menghancurkan secara total Kamar Operasi Gabungan.
–Mujahidin menghancurkan sebagian bangunan asrama perwira militer.
–Menewaskan sekitar 40 tentara, diantaranya adalah 11 perwira tinggi dan menengah.
Operasi 3:
Mujahidin AQAP menghancurkan “Kamar Pusat Operasi Gabungan AS-Yaman” di ibukota Shan’a, dalam kompleks Departemen Pertahanan Yaman. Pada bulan Muharram 1435 H saat Menteri Pertahanan Yaman pergi ke Washington untuk menerima perintah dari pemimpin kekafiran salibis AS, mujahidin mempersiapkan diri untuk melakukan operasi serangan yang diberi nama “Operasi Serangan Syaikh Abu Sufyan Al-Uzdi rahimahullah.” Syaikh Abu Sufyan Al-Uzdi Sa’id As-Sihri rahimahullah adalah Wakil Amir AQAP yang gugur oleh serangan drone salibis AS di Yaman Selatan. Regu mujahidin melakukan latihan militer sangat serius sebelum pelaksanaan operasi tersebut.
Serangan ini dilakukan oleh satu regu pilihan mujahidin AQAP: Abu Ahmad Al-Harbi sebagai Amir serangan, Abu Usaid Ash-Shan’ani sebagai wakilnya, Abu Wail Al-Aklabi sebagai pelaku serangan bom mobil, Battar Al-Qahthani, Abu Rabi’ Al-Hadrami, Dzabbah Al-Qurasyi, Abul Barra’ Asy-Syaruri, Abul Izz Al-Muthairi, dan Saif Al-Utaibi sebagai para pelaku serangan serbu ke dalam markas musuh.
“Kami tidak akan pernah melupakan kalian, wahai para tawanan. Dengan izin Allah, pembebasan kalian akan terjadi melalui perantaraan tangan kami dan tewasnya wali-wali setan akan terjadi melalui perantaraan tangan kami, dengan izin Allah. Kami memohon taufik kepada Allah semata.” kata Abu Ahmad Al-Harbi sebelum pelaksanaan serangan.
Komite Militer Mujahidin AQAP melakukan survey dan pengawasan lapangan yang sangat cermat untuk mensukseskan operasi serangan skala besar ini. Dari penelitian cermat itu diketahui bahwa kompleks Departemen Pertahahan Yaman memiliki empat pintu gerbang, dua diantaranya pintu gerbang khusus, dan 15 gedung yang diantaranya adalah Rumah Sakit Militer dan Kantor Administrasi.
Gedung terpenting adalah; (1) Markas Komando Pertahanan, yang juga menjadi Kamar Operasi Gabungan AS-Yaman, tempat dimana presiden boneka Yaman memantau langsung operasi serangan drone salibis AS dan (2) Markas Jendral atau Komando Tentara Nasional. Jumlah pegawai yang bekerja di kompleks Departemen Pertahanan lebih dari 2000 tentara, sebagian besarnya berpangkat tinggi.
Mengingat besarnya kekuatan musuh dalam Departemen Pertahanan Yaman, Komite Militer Mujahidin AQAP memutuskan:
– Serangan dilakukan oleh bom mobil dan dua regu penyerbu. Regu serbu bertugas membuka pintu-pintu gerbang dan menyisir gedung-gedung. Bom mobil bertugas menghancurkan gedung Markas Komando Pertahanan.
– Serangan dilakukan secara serentak melalui pintu gerbang timur dan pintu gerbang barat laut. Regu serbu pertama yang terdiri dari 4 mujahid menyerang dari pintu gerbang timur, menuju gedung Administrasi Keuangan di sebelah utara kompleks. Mereka akan memberikan perlindungan tembakan bagi regu serbu kedua agar bisa mencapai targetnya yaitu gedung Markas Komando Pertahanan.
– Regu serbu kedua menyerang dari pintu gerbang barat laut, dan memberi tembakan perlindungan agar bom mobil bisa sampai di depan Markas Komando Pertahanan dan Markas Jendral. Setelah bom mobil diledakkan, regu serbu kedua akan menyerbu ke gedung Markas Komando Pertahanan, tempat keberadaan Kamar Operasi Gabungan As-Yaman.
– Mengingat kompleks Departemen Pertahanan berada di tengah kota Shan’a, maka mujahidin mengecilkan bom mobil dari rencana semula 1 ton bom menjadi 300 kg bom, untuk menjaga keselamatan nyawa dan harta milik umat Islam di luar kompleks Departemen Pertahanan.
– Arahan dari komandan AQAP kepada regu serbu mujahidin untuk tidak mendekati Rumah Sakit dan Masjid di dalam kompleks Departemen Pertahanan.
Abu Wail Al-Aklabi dalam wasiat terakhirnya saat mobil mujahidin menuju sasaran, menyampaikan, “Saya wasiatkan kepada kalian untuk tetap tegar dan gigih di atas jalan jihad ini.”
Sementara itu Abu Ahmad Al-Harbi, dalam mobil yang menuju sasaran, menyampaikan pesannya kepada mujahidin di front-front jihad lainnya, “Hendaknya kalian menyatukan barisan. Hendaknya kalian menyatukan barisan. Hendaknya kalian menyatukan barisan.”
Pada Selasa pagi, 30 Muharram 1435 H bertepatan dengan 3 Desember 2013 M, dua regu mujahidin AQAP dalam posisi untuk menyerbu masuk ke dalam kompleks Departemen Pertahanan Yaman di ibukota Shan’a. Abu Usaid Ash-Shan’ani sebagai wakil serangan tersebut melaporkan keberadaan banyak orang awam kaum muslimin di salah satu pintu gerbang, sehingga dikhawatirkan mereka akan terkena tembakan balasan pasukan rezim. Mujahidin akhirnya merubah rencana semula dan menunda serangan pada hari lain. Mereka akan melakukan serangan dari satu arah saja, yaitu pintu gerbang barat laut.
Pada hari Kamis pagi, 2 Shafar 1435 H bertepatan dengan 5 Desember 2014 M pukul 09.00 pagi mujahidin menuju sasaran. Mobil mujahidin sempat terhenti sebentar, menunggu lewatnya mobil pengangkut jenazah di jalan raya Shan’a. Diawali teriakan takbir Abu Ahmad Al-Harbi dan dua kalimat syahadat oleh Saif Al-Utaibi, mujahidin menyerbu masuk ke dalam kompleks Departemen Pertahanan Yaman. Baku tembak terdengar jelas dari suara HT regu serbu mujahidin dengan komando AQAP yang memantau jalannya serangan.
Hasil operasi serangan:
–Mujahidin berhasil menyerbu ke dalam kompleks Departemen Pertahanan Yaman dan meledakkan bom mobil di dalamnya sehingga menghancurkan beberapa bagian gedung.
–Mujahidin terlibat baku tembak selama lebih dari 20 jam, dimana kesaatuan-kesatuan militer Yaman tidak mampu menaklukkan mereka.
–Rezim boneka Yaman mengalami kerugian jiwa sangat besar, dimana perkiraan minimal menyebutkan 300 tentara dengan beragam pangkatnya jatuh sebagai korban tewas dan cedera.
–Ada seorang anggota serbu mujahidin yang melakukan kesalahan dengan menyerang Rumah sakit Militer dalam kompleks Departemen Pertahanan. Dalam hal ini AQAP telah merilis video khusus pernyataan bertanggung jawab, permintaan maaf dan kesiapan mengganti segala kerugian jiwa dan material di Rumah Sakit tersebut. Video tersebut dirilis sekitar tanggal 20 Desember 2013 M lalu.
Operasi 4:
Mujahidin AQAP menghancurkan “Kamar Operasi Gabungan AS-Yaman” di kota Khur Maksar, propinsi Aden. Serangan ini dilakukan pada tanggal 29 Shafar 1435 H. Kamar Operasi Gabungan di Aden ini mensuplai data bagi serangan drone salibis AS dan menggalang intelijen dalam perang meIawan mujahidin. Serangan syahid terhadap Kamar Operasi Gabungan di Aden dilakukan oleh Abu Nashir An-Najdi rahimahullah.
Kamar Operasi Gabungan di Aden didanai oleh negara-negara Teluk dan didirikan sejak 4 tahun sebelumnya. Kamar Operasi Gabungan di Aden bekerja selama 24 jam per hari dan dikendalikan oleh dua orang perwira militer.
Serangan syahid dilakukan oleh Abu Nashir An-Najdi pada pukul 02.00 dinihari di saat tidak ada penduduk yang berjalan di jalan raya depan gedung Markas Kamar Operasi Gabungan. Abu Nashir sukses meledakkan bom mobil berkekuatan 1 tom bahan peledak sehingga menghancurkan Kamar Operasi Gabungan di Aden. Beberapa perwira militer rezim boneka Yaman tewas dan terkubur oleh reruntuhan gedung Kamar Operasi Gabungan tersebut.
Mujahidin AQAP berjanji akan melakukan serangan terhadap markas-markas militer dan kamar-kamar operasi gabungan AS-Yaman yang mengendalikan serangan drone salibis AS di Yaman.
(muhib al majdi/arrahmah.com)