YAMAN (Arrahmah.com) – Mujahidin Al-Qaeda di Semenanjung Arab (AQAP) atau Ansar Al-Shariah dalam beberapa pernyataan membantah beberapa kebohongan berita yang dipublikasikan oleh media mengenai AQAP.
Pertama, AQAP telah membantah bahwa lebih dari 40 anggota Mujahidin telah terbunuh dalam serangan yang dilancarkan oleh pesawat rezim boneka Yaman. Pernyataan itu berbunyi, “Ini hanyalah rumor yang kepemimpinan gagal Sana’a berusaha untuk mempromosikannya, untuk menutupi akibat kekalahan yang bersamaan pada mereka oleh Mujahidin sejak setahun yang lalu”,” dikutip forum Ansar. Mujahidin juga mengklarifikasi bahwa pesawat rezim boneka Yaman itu telah ditembak oleh tiga roket di lokasi kejadian tetapi tidak ada kerugian manusia atau materi.
Dalam pernyataan yang lainnya, Mujahidin AQAP berkata bahwa mereka menarik diri dari pos militer Al-Harror yang berada diantara Waqar dan Lahij yang dikontrol selama tiga hari setelah mereka menyerang dan merebut dua tank dan berbagai senjata dan amunisi yang banyak tanpa mengalami kerugian apapun. Pernyataan tersebut membantah apa yang telah dikatakan oleh beberapa media bahwa Mujahidin AQAP telah mengeksekusi para tentara boneka setelah menangkap mereka, dan menjelaskan bahwa berita-berita tersebut tidak benar sama sekali, yang benar adalah bahwa “Semua tentara boneka tewas selama diserang di pos tersebut”. Selain itu, pernyataan ini juga membantah berita yang beredar baru-baru ini bahwa sekitar 10 Mujahidin terbunuh dan dua tank dan kru militer hancur selama pemboman yang dilakukan oleh Amerika di Imarah Islam Waqar.
Mujahidin AQAP juga membantah bahwa mereka terkait dengan pencurian trailer diesel milik perusahaan listrik di kota Azaan di Imarah Islam Shabwah, dan mengkonfirmasi bahwa trailer itu dicuri di wilayah yang bukan wilayah kekuasaan mereka.
Selain itu, Mujahidin mengklarifikasi kabar terkait suku Jaadna di provinsi Abyan yang menyerahkan salah seorang anggota suku. Zaid Said Al-Jadaani kepada AQAP untuk diadili karena dituduh telah membunuh Nassir Massoud Yaslem Al-Jadaani. Mujahidin berkata kepada Marib Press bahwa “suku itu melakukan demikian karena anak mereka membunuh anggota lain dari suku tersebut pada hari Selasa malam (4/4/2012) tanpa menyebutkan alasan untuk itu”.
Salah seorang dari suku Jaadna mengatakan bahwa mereka memilih Mujahidin AQAP untuk menjadi penengah karena mereka yakin atas kejujuran dan keadilan peradilan yang didirikan Mujahidin dan kepatuhan kepada Syari’at Allah dan menghindari perseteruan antar suku. (siraaj/arrahmah.com)