YAMAN (Arrahmah.com) – Mujahidin Al-Qaeda di Jazirah Arab atau Al-Qaeda di Arabian Peninsula (AQAP) menyatakan bertanggung jawab atas empat serangan terpisah yang menargetkan militer boneka Yaman dan pemberontak Syiah Houtsi, yang baru-baru ini telah menguasai sebagian besar ibukota Sana’a. Serangan-serangan tersebut dilancarkan di Shabwa, Marib, dan provinsi Baydha dan mengakibatkan kematian lebih dari 20 musuh, lansir LWJ.
Serangan awal AQAP dilancarkan pada Ahad (28/9/2014) menargetkan tentara boneka Yaman saat mereka mengendarai truk bermuatan logistik sepanjang jalan yang menghubungkan kota-kota Gol Al-Raydah dan Rudhoum di wilayah Mayfa’a provinsi Shabwa.
Menurut pernyataan AQAP, para pejuang mereka melaju bersama truk itu sebelum melancarkan tembakan senapan mesin pada delapan tentara boneka Yaman di lokasi. AQAP menyatakan bahwa lima tentara boneka Yaman tewas dan tiga lainnya luka-luka akibat serangan tersebut.
Selain itu, pernyataan AQAP juga menyampaikan bahwa serangan kelompok pada personil militer dan fasilitas tentara boneka Yaman di wilayah Mayfa’a Shabwa telah merenggut nyawa lebih dari 50 tentara boneka Yaman dalam waktu sekitar satu bulan.
Serangan awal AQAP pada Ahad (28/9) secara khusus menargetkan pemberontak Syiah Houtsi yang telah mengkonsolidasikan kekuasaan mereka di Sana’a selama lebih dari seminggu. AQAP telah menyerukan perang terbuka terhadap para pemberontak Houtsi.
Serangan kedua pada hari itu berlangsung sepanjang sore hari di wilayah Majzar Marib, ketika seorang Mujahidin AQAP melancarkan serangan syahid menggunakan bom mobil yang menargetkan Rumah Sakit Al-Jafra yang diduduki pemberontak Syiah Houtsi.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis di Twitter oleh sebuah akun yang berafiliasi dengan AQAP, kelompok jihad ini menyatakan bertanggung jawab atas serangan di Marib dan mengidentifikasi mujahid yang melancarkan operasi istisyadiyah sebagai Abu Jandal Al-Sana’ani -semoga Allah menerimanya sebagai syuhada-.
Pernyataan itu mengatakan bahwa Rumah Sakit Al-Jafra menjadi sasaran operasi karena Syiah “Houtsi telah mengubahnya menjadi markas bagi mereka, di mana sebelumnya fasilitas itu dimanfaatkan untuk kepentingan untuk umat Islam di wilayah ini.”
Pernyataan itu melanjutkan, “Penargetan mujahidin terhadap pertemuan [Syiah] Houtsi di titik-titik Al-Jafra karena digunakan untuk kepentingan strategis bagi [Houtsi],” yang diduga menggunakan rumah sakit itu sebagai titik pertemuan bagi para pemberontak di wilayah tersebut.
Pernyataan AQAP, serta liputan media-media lokal, menegaskan bahwa puluhan Syiah Houtsi tewas dan terluka dalam serangan Marib. AQAP juga menyatakan bahwa pemberontak Houtsi menderita kerugian material dari operasi istisyadiyah, termasuk penghancuran empat truk, tiga kendaraan lapis baja, dan dua kendaraan militer lapis baja.
Pada Ahad (28/9) malam, AQAP terus menargetkan pemberontak Syiah Houtsi dengan melakukan penyergapan di jalan strategis di provinsi Al-Baydha di pusat Yaman. Sebuah pernyataan AQAP mengenai serangan itu mengatakan bahwa para pejuang mereka melakukan serangan di sepanjang jalan yang menghubungkan kota Baydha ke Rada’.
Pada pukul 07:00 waktu setempat, mobil Vitara merah yang membawa pemberontak Syiah Houtsi melewati lokasi penyergapan saat mereka meninggalkan Baydha di mana para pejuang AQAP kemudian “menghujani rentetan peluru” pada mobil itu “yang mengakibatkan kematian mereka yang berada di kendaraan tersebut.” AQAP menyatakan bahwa enam Syiah Houtsi tewas dan bahwa kendaraan mereka dihancurkan sebelum mujahidin meninggalkan lokasi dengan aman.
Sekitar tiga jam kemudian, Mujahidin AQAP kembali melancarkan penyergapan lain di sepanjang jalan yang sama, kali ini sekitar tiga ratus meter dari pos pemeriksaan Hayd Al-Samaa yang diawaki oleh militer boneka Yaman, menurut pernyataan AQAP. Kali ini, mujahidin menghentikan kendaraan Syiah Houtsi dan melakukan identifikasi terhadap para penumpangnya untuk menargetkan Syiah Houtsi.
Pernyataan AQAP mengatakan bahwa para pejuang mereka telah menewaskan sebagian besar Syiah Houtsi di dalam kendaraan itu sebelum pengemudi melesat hingga menjatuhkan kendaraan yang dikemudikannya dari tebing dan menewaskan mereka yang tersisa. Akibatnya, Mujahidin AQAP mengatakan bahwa “kami tidak bisa menghitung jumlah mereka [yang tewas] secara akurat.”
Gambar berikut merupakan operasi penyergapan pertama AQAP di Baydha yang dipublikasikan melalui akun Twitter yang berafiliasi dengan AQAP:
(banan/arrahmah.com)