LAWDAR (Arrahmah.com) – Mujahidin Ansar Al-Sharian mengadopsi operasi syahid dalam melawan militan bayaran Komite Populer di Lawdar, provinsi Abyan. Statemen Mujahidin mengatakan bahwa operasi ini dilakukan oleh bom mobil dan menargetkan militan Komite Populer di wilayah al-Hadin dan menyatakan bahwa ambulans terlihat sibuk berlalu-lalang untuk mentransfer korban tewas dan terluka.
Menurut pernyataan tersebut, mereka menggunakan metode ini sebagai awal untuk menyerang kota yang telah mereka kepung selama tiga hari dan dari pengalaman mereka, operasi ini memiliki peran besar dalam menyelesaikan pertempuran.
Operasi serupa juga pernah dilancarkan di Al Arqob dan Mudiya tahun lalu dengan target yang sama, militan Komite Populer.
Mengenai pertempuran yang sedang berlangsung di pinggiran Lawdar, Ansar al-Sharia mengonfirmasikan bahwa serangan terjadi pukul 9.00 waktu setempat. Pesawat tempur kedua milik militer rezim Sana’a dalam dua hari berturut-turut melancarkan serangan di lokasi dekat pegunungan. Tak ada korban jiwa dalam serangan ini karena mereka menargetkan lokasi yang tidak berpenghuni.
Dalam konteks terkait, Ansar al-Sharia dalam pernyataannya mengatakan bahwa mereka menembakkan beberapa putaran senjata B-10 ke lokasi di mana elemen Komite Populer berada di dekat pembangkit listrik di Lawdar yang mengakibatkan korban tewas dan terluka dalam jajaran tentara bayaran tersebut. Namun jumlah korban tidak dapat diketahui dengan pasti.
Di sisi lain, Ansar al-Sharia membantah tuduhan palsu yang disebutkan dalam laporan Menteri Pertahanan rezim Sana’a bahwa Mujahidin terlibat dalam pembunuhan tiga anak di provinsi Hadramaut. Mujahidin menyatakan bahwa mereka hanya memerangi orang-orang yang menentang pelaksanaan Syariat Islam di tanah kaum Muslimin, tentara salibis dan agen tentara bayaran dan tidak mungkin mereka membunuh kaum Muslimin di mana mereka mengangkat senjata untuk membela dan melindungi darah kaum Muslimin serta kehormatan dan harta benda mereka. (haninmazaya/arrahmah.com)