YAMAN (Arrahmah.com) – Sejak perebutan ibukota Yaman Sana’a oleh pemberontak Syiah Houtsi pada akhir September, Al-Qaeda di Jazirah Arab atau Al Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP) telah meningkatkan serangan perlawanan mereka di seluruh negeri, menyatakan bertanggung jawab atas total 149 serangan di 14 provinsi, lansir LWJ pada Jum’at (19/12/2014).
Serangan-serangan ini telah menargetkan musuh-musuh AQAP, pemerintah dan militer boneka Yaman, dan meluncurkan serangan yang lebih sering pada pemberontak Houtsi. Pada saat yang sama, AQAP juga berhasil melakukan beberapa serangan terhadap kepentingan-kepentingan Amerika, termasuk Kedutaan Besar AS di Sana’a dan Duta Besar AS untuk Yaman.
Beberapa hari setelah pemberontak Houtsi menyerbu Sana’a pada 21 September lalu, AQAP menyebarkan pernyataan yang mengungkapkan bahwa pemberontak Houtsi adalah Syiah sesat yang mengancam kepentingan Sunni di Yaman, dan meminta semua Sunni untuk mengangkat senjata melawan pemberontak Syiah. AQAP telah memainkan peran sebagai pelindung Sunni Yaman dan telah melancarkan serangan tanpa henti melawan Houtsi, yang dikabarkan bersama dengan beberapa suku Sunni.
Meskipun pertempuran antara Mujahidin AQAP melawan Syiah Houtsi telah tersebar di hampir seluruh bagian utara dan tengah Yaman, provinsi Baydah telah menjadi titik fokus dari pertempuran tersebut. Bentrokan di ibukota provinsi Radaa pecah pada 15 Oktober, ketika Syiah Houtsi berusaha untuk menguasai kota. Sejak itu, AQAP telah menyatakan bertanggung jawab atas 47 serangan di Baydah, terutama di kota Radaa dan sekitarnya.
AQAP juga menyatakan bertanggung jawab atas total 27 serangan di Sana’a, 20 di antaranya menargetkan posisi Houtsi di kota. Terutama, AQAP melancarkan operasi syahid pada tanggal 9 Oktober di Lapangan Tahrir di ibukota terhadap para pendukung Houtsi yang sedang mempersiapkan demonstrasi, di mana dilaporkan ada lebih dari 50 Houtsi yang tewas. AQAP juga menyerang lembaga-lembaga negara di provinsi ini, menyerbu bandara Sana’a dengan mortir pada 5 November sebagai pembalasan atas serangan pesawat salibis AS di Yaman.
Bahkan saat AQAP mempertahankan serangan melawan pemberontak Houtsi, serangan kelompok ini terhadap pemerintah dan militer Yaman terus berlanjut, sebagian besar terfokus pada bagian timur dan selatan negara itu.
AQAP menyatakan bertanggung jawab untuk 21 serangan terhadap militer Yaman di Hadramout, terutama di jalan yang menghubungkan kota-kota Tarim dengan Al Qatn di Wadi Hadramout. Sebelas serangan dilakukan di Provinsi Shabwa, termasuk serangan roket terhadap perusahaan LNG Yaman di Belhaf pada 18 Desember.
Saat memerangi baik negara Yaman maupun pemberontak Houtsi, AQAP juga berhasil melakukan tiga serangan terhadap kepentingan AS di Yaman. Pada tanggal 27 September, kurang dari seminggu setelah Houtsi merebut Sana’a, AQAP mengaku telah meluncurkan roket “Lu-type” di Kedutaan Besar AS di Sana’a, diduga melukai beberapa penjaga di tempat kejadian.
Tepat dua bulan kemudian, pada 27 November, AQAP mengaku bertanggung jawab atas serangan lain di kedutaan, kali ini meledakkan dua bom rakitan (IED). Sebuah serangan IED ketiga, yang menargetkan Duta Besar AS Matthew H. Tueller saat dia meninggalkan pertemuan di kediaman Presiden Yaman Abd Rabbo Mansour Hadi, namun gagal ketika bahan peledak yang ditanam di luar kediaman Hadi diduga ditemukan beberapa menit sebelum Tueller meninggalkan pertemuan itu.
Kepentingan Amerika di Yaman bukan satu-satunya target internasional serangan AQAP. Pada 3 Desember, AQAP menyatakan bertanggung jawab atas serangan bahan peledak VBIED di kediaman duta besar Iran untuk Yaman di distrik Hadda Sana’a. AQAP menunjukkan bahwa serangan itu dilancarkan sebagai tanggapan atas dukungan Iran untuk Houtsi.
Daftar serangan yang dilancarkan AQAP di sejumlah provinsi sejak 21 September:
- Abyan: 13
- Amran: 2
- Baydah: 47
- Al Dale ‘: 1
- Dhamar: 9
- Hadramout: 21
- Hodeidah: 2
- Ibb: 10
- Lahj: 1
- Marib: 3
- Sa’adah: 1
- Sana’a: 27
- Shabwa: 11
- Taiz: 1
(banan/arrahmah.com)